Malam Penuh Puisi di Makassar
Suara Fuad menggelegar di antara meja-meja, kursi, dan orang-orang yang mengisi ruangan di Kafe Baca, Jalan Adhyaksa, Makassar, Kamis pekan lalu. Dua bait puisi dibacanya dengan bersemangat, dan bait-bait berikutnya diumpan ke kawannya, Yomul, yang duduk di barisan belakang. "Sebab hujan telah membantumu melahirkan goresan kata," ucap Yomul, dengan suara yang tak kalah lantang. Berikutnya giliran Rahmat yang meneruskan puisi itu: "karena dirimu adal
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini