Wajah Kerumunan
Alwy Rachman
PENGAJAR DI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS HASANUDDIN
Di salah satu saluran radio swasta, menjelang tengah malam, 7 September lalu, sedang berlangsung tanya-jawab antara seorang penyiar dengan seorang narasumber di Australia. Tanya-jawab itu berkisar tentang penyelenggaraan gaya kampanye pemilu di Australia. Sang penyiar bertanya, apakah kampanye di Australia juga seramai di Indonesia?
Tidak ada kampanye gaya Indonesia di sini. Tidak ada umbul-umbul. Tidak ada baliho yang dipasang di mana-mana. Tidak ada kota yang disesaki oleh gambar dan foto dari mereka yang berkompetisi secara politik. Pun tak ada kerumunan pengendara motor berkeliling kota. Keramaian hanya terlihat di kantor-kantor partai, begitu kurang-lebih jawaban sang narasumber.
Alwy Rachman
PENGAJAR DI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS HASANUDDIN
Di salah satu saluran radio swasta, menjelang tengah malam, 7 September lalu, sedang berlangsung tanya-jawab antara seorang penyiar dengan seorang narasumber di Australia. Tanya-jawab itu berkisar tentang penyelenggaraan gaya kampanye pemilu di Australia. Sang penyiar bertanya, apakah kampanye di Australia juga seramai di Indonesia?
Tidak ada kampanye gaya Indonesia di sini. T
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini