MAKASSAR — PT Pertamina Kantor Wilayah Pemasaran VII Sulawesi berkomitmen membangun jaringan bank sampah di tingkat sekolah. Pertamina akan menggunakan anggaran tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) dalam bentuk pelatihan dan kelengkapan administrasi.
"Pelaksanaan didahului workshop, lalu pendampingan, pengawasan, dan evaluasi," kata Manajer Pendukung Bisnis Pertamina Kantor Wilayah Pemasaran VII Sulawesi, Muh. Ja'far, di sela acara peluncuran program CSR bidang lingkungan di Sekolah Menengah Pertama Negeri VIII Makassar, kemarin. SMP VIII menjadi percontohan bank sampah tingkat sekolah di Sulawesi Selatan.
Menurut Ja'far, dukungan terhadap bank sampah tingkat SMP dan SMA merupakan kegiatan berkesinambungan yang bernilai ekonomis. Pembentukan bank akan dirangkaikan dengan program "Reuse, Reduce, dan Recycle (3R)".
Jejaring lembaga yang menerima sampah bermanfaat dari siswa akan dibentuk di 40 sekolah yang terdiri atas 20 SMP dan 20 SMA. Pembentukan bank sampah itu akan memberikan manfaat ekonomis, sekaligus membiasakan siswa menjaga kebersihan. Pertamina juga akan memberikan bantuan pengadaan tong sampah untuk sampah kering dan basah. "Siswa diharapkan mengelola lingkungan agar tetap bersih, tapi juga memberikan manfaat luas melalui menabung di bank sampah," ucap Ja'far.
Asisten III Pemerintah Kota Makassar, Burhanuddin, mengatakan, program bank sampah merupakan bagian dari program Sekolah Berbasis Lingkungan (SBL) atau Adi Wiayat Mandiri. Saat ini sudah ada empat sekolah yang berhasil dalam program SBL di Makassar. "Sekolah berbasis 3R sudah harus memiliki bank sampah yang akan mengubah citra Makassar menjadi kota dunia," ujarnya.
Kepala SMP Negeri VIII, Hikmah Manganne, menjelaskan, bank sampah akan mendidik siswa mampu mengolah sampah menjadi barang produktif yang bernilai jual tinggi. Sampah bermanfaat akan dijual di bank sampah yang hasil penjualan disimpan di rekening masing-masing siswa. "Sudah ada beberapa mitra yang bersedia membeli sampah. Sisanya dibuat bahan kerajinan tangan," ujarnya. SULFAEDAR PAY