MAKASSAR — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Golkar Makassar akhirnya memecat tiga kader yang disebut-sebut membangkang. Masing-masing adalah Muhammad Arsyad (Divisi Tani dan Nelayan Golkar Makassar), Andi Fatimah Sinrang (Bidang Hukum Golkar Makassar), dan Dirga Baso (Badan Pemenangan Pemilu Golkar Makassar).
Pemecatan itu dikeluarkan sejak 18 Juni 2013 berdasarkan surat yang ditandatangani Ketua DPD II Golkar Makassar, Supomo Guntur, dan Sekretaris Golkar Makassar, Farouk M. Beta. "Mereka kami pecat karena membangkang. Sudah jelas-jelas partai telah mengusung pasangan Supomo-Kadir, mereka malah membelot," kata Farouk kemarin.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Makassar itu menjelaskan, dalam surat tersebut partai telah memutuskan pemberhentian tidak hormat terhadap ketiga pengurus Golkar Makassar itu atas pelanggaran yang dilakukan.
Dengan penerbitan surat tersebut, ketiga pengurus itu tidak diperkenankan lagi menggunakan segala bentuk atribut organisasi dalam setiap aktivitas, baik di luar maupun dalam lingkup partai politik.
Wakil Ketua DPD II Golkar Makassar, Rahman Pina, menuturkan ketiga pengurus Golkar yang dipecat itu telah menyalahi aturan. Pasalnya, mereka telah melawan dengan mendukung calon lain. "Golkar ini partai yang solid. Kami tidak ingin ada seperti itu," kata legislator DPRD Makassar tersebut.
Polemik di lingkup internal Golkar Makassar memanas setelah tiga pengurusnya secara terbuka mendukung pasangan Irman Yasin Limpo-Busranuddin Abdullah yang diusung Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan.
Hingga berita ini diturunkan, Tempo belum berhasil mendapatkan tanggapan Muhammad Arsyad, Andi Fatimah Sinrang, dan Dirga Baso. Namun, pada Sabtu lalu, Arsyad mengatakan ia tidak takut dipecat. Ia akan all out memenangkan pasangan Irman-Busranuddin.
Dirga mengatakan hal sama. Dia tidak takut diberi sanksi. Sedangkan Andi Fatimah mengatakan tidak melawan keputusan partai, melainkan hanya berbeda pilihan. ARDIANSYAH RAZAK BAKRI