Surat untuk Orhan Pamuk
Shinta Febriany
PENYAIR DAN SUTRADARA TEATER
Tuan Orhan Pamuk yang memikat,
Saya menulis surat ini pada subuh hari ketika gerimis melewati jendela kamar saya yang terbuka dan aroma wangi menyeruak dari luar sana. Aroma yang layak dicintai. Mungkin seperti aroma kertas, pulpen, dan tinta yang Tuan cintai. Saya baru saja usai membaca Snow, novel yang Tuan tulis pada 2002. Novel ketiga Tuan yang saya baca.
Shinta Febriany
PENYAIR DAN SUTRADARA TEATER
Tuan Orhan Pamuk yang memikat,
Saya menulis surat ini pada subuh hari ketika gerimis melewati jendela kamar saya yang terbuka dan aroma wangi menyeruak dari luar sana. Aroma yang layak dicintai. Mungkin seperti aroma kertas, pulpen, dan tinta yang Tuan cintai. Saya baru saja usai membaca Snow, novel yang Tuan tulis pada 2002. Novel ketiga Tuan yang saya baca.
Tuan Pamuk,
Biar kukatakan pada Tuan bah
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini