Budaya Tanpa Arena
Sudah lebih dari 4 tahun gedung kesenian Societeit de Harmonie tergeletak tak berdaya di jantung Kota Makassar. Gedung yang sedianya menjadi ruh kesenian dan kebudayaan itu kini hanya terserak sebagai artefak kolonial. Hanya menjadi latar buram dari keangkuhan sebuah kota. Semua itu terjadi seiring dengan "sakitnya" cara pandang pemerintah terhadap kebudayaan. Semua gerakan kebudayaan ingin diukur dengan perspektif investasi ekonomik.
Ahyar Anwar
Dosen Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar dan Peneliti Sosial dan Ilmu-ilmu Humaniora UNM.
Sudah lebih dari 4 tahun gedung kesenian Societeit de Harmonie tergeletak tak berdaya di jantung Kota Makassar. Gedung yang sedianya menjadi ruh kesenian dan kebudayaan itu kini hanya terserak sebagai artefak kolonial. Hanya menjadi latar buram dari keangkuhan sebuah kota. Semua itu terjadi seiring dengan "sakitnya" cara pan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini