Peluru Itu Menghentikan Tawa Fathir
Sebuah letupan menghentikan keriangan tiga bersaudara yang tengah bercengkerama pada siang itu. Fadel, 4 tahun, dan Putra, 2 tahun, terdiam melihat Fathir Muhammad, 1 tahun, jatuh tertunduk. Tidak lagi ada tawa di sana.
Sebuah letupan menghentikan keriangan tiga bersaudara yang tengah bercengkerama pada siang itu. Fadel, 4 tahun, dan Putra, 2 tahun, terdiam melihat Fathir Muhammad, 1 tahun, jatuh tertunduk. Tidak lagi ada tawa di sana.
Ibu mereka, Nur Hikmah, yang mengira kebisingan tersebut berasal dari bohlam pecah, bergegas menuju ruang tengah rumah di Jalan Baji Gau Raya 3 F, Makassar, itu. Ia sangat terkejut mendapati darah mengalir dari kepala si bungsu.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini