Cincin Maipa di Jari Datu Museng
Lantunan irama sinrilik, kecapi, dan paganrang mengiringi kedatangan Datu Museng dan kakeknya, Tobo' Le'lenna, di tanah Sumbawa. Mereka terpaksa meninggalkan tanah kelahiran mereka, Kerajaan Gowa, karena tak lagi aman dan kondusif untuk dihuni akibat politik devide et impera Belanda yang diterapkan di sana. Selama berbulan-bulan, mereka berlayar mengarungi lautan, sampai akhirnya tiba di Pulau Sumbawa.
Perjalanan ke Sumbawa mempertemukan Datu Mus
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini