Antara Siri’, Ikrar, dan Cinta
Nyanyian lirih seorang gadis menyayat hati terdengar dari balik panggung. Sosok Putri We Sangiang I Mangkawani duduk anggun di hadapan pemintal sutra, jari-jarinya yang lentik memutar pemintal itu tanpa henti. Seorang perempuan setengah baya duduk setia mendampingi sambil bercengkerama. Di sisi kanan panggung, sekelompok penari menyambut We Sangiang dengan tarian lembut, yang perlahan menghilang ke balik panggung.
Dentingan musik kecapi menganta
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini