MAKASSAR -- Partai Golkar Makassar menerapkan uji kelayakan dan kepatutan bagi calon ketua pengurus tingkat kelurahan di Makassar pada pemilihan September mendatang. Langkah itu untuk memilih figur ketua yang memiliki kemampuan manajemen organisasi memadai dan bertanggung jawab mengemban target.
"Kami akan benahi ketua kelurahan, sekarang pemilihan ketua kelurahan lebih ketat," kata Faruq Betta, Sekretaris Partai Golkar Makassar, kemarin.
Ia menuturkan, pemilihan ketua yang mulai digelar pada pertengahan September nanti di 143 kelurahan se-Makassar berbeda dengan sebelumnya, yang tanpa verifikasi berkas. "Nantinya kami akan verifikasi berkas dan uji kelayakan," kata Faruq.
Dia menjelaskan, pemilihan ketua kelurahan dengan membentuk tim pengarah dari unsur koordinator wilayah dan pengurus kecamatan. Ketua Golkar kelurahan diberi target untuk merekrut 40 kader setiap tahun. Kader tersebut, dia melanjutkan, akan diberi pendidikan dan pelatihan agar dapat menjadi anggota yang berkualitas.
"Kader harus sampaikan perjuangan partai ke masyarakat luas di masing-masing kelurahan," ucapnya.
Faruq menyebutkan, jumlah anggota Partai Golkar Makassar hingga akhir 2010 mencapai 310 ribu orang. "Kami berharap bisa mencapai 350 ribu pada akhir 2011," ujar dia.
Koordinator Wilayah Golkar Kecamatan Panakkukang dan Manggala, Irianto Ahmad, mengatakan akan membenahi kader yang akan duduk sebagai ketua kelurahan. "Ini persiapan juga untuk menghadapi sejumlah agenda politik partai."
Ketua Partai Golkar Kelurahan Batua, Firdaus, yang mencalonkan kembali, menilai uji kelayakan bermanfaat bagi partai agar kualitas ketua terjamin. "Memang seharusnya uji berkas dan uji kelayakan," kata Firdaus.
Berbeda dengan Partai Golkar, Partai Demokrat akan menggelar pemilihan ketua kelurahan pada akhir tahun dengan cara pemungutan suara. "Kami langsung saja pemilihan, tak pakai uji kelayakan, kader di bawah sudah matang dalam memilih calon ketuanya," ujar Januar Jauri, Ketua Partai Demokrat Makassar. INDRA OY