Menjelajah Bahari Spermonde
Suaranya terbata sehingga terkesan gugup bicara dalam bahasa Indonesia. Kala bingung berucap, Toshiaki Matsumura menutup wajah dengan dua telapak tangan. Lelaki 22 tahun ini kerap menoleh ke arah mahasiswa Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin, Radhiyah, yang duduk di sampingnya. Berharap ucapannya dikoreksi.
"Nelayan di sini luar biasa karena hanya mengandalkan alat tradisional dan melihat tanda-tanda alam. Kemampuan ini haru
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini