Pengamatanmu Menentukan Masa Depannya
Ratna, 30 tahun, begitu bersemangat mengantar anaknya semata wayang, Najwa, 3 tahun, mengikuti psikotes di sekolahnya, taman bermain di Jakarta Pusat. Sebaliknya, sang suami, Agung, 32 tahun, menganggap anak seusia Najwa belum perlu mengikuti psikotes.
Ratna berkeras karena, menurut guru Najwa, psikotes selain untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan anak bisa mengukur bakat dan potensi anak.
"Kita jadi tahu di mana kemampuan dan bakat anak," kata
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini