maaf email atau password anda salah


Dilema Kampung Pulo

Hanya Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang bisa menggusur pemukim di bantaran Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur. Sejak Jakarta dipimpin Ali Sadikin (1966-1977), Kampung Pulo hendak digusur dan penduduknya dipindahkan. Tapi rencana itu selalu gagal dan bantaran kali kian penuh oleh pendatang yang mendesak sungai dengan menguruknya.

Walhasil, kampung ini selalu banjir tiap musim hujan. Basuki alias Ahok, yang berpandangan menyelesaikan banjir dengan melebarkan sungainya menjadi 20 meter—seperti lebar sungai sebelum diokupasi manusia—pun menggusur 500 keluarga di sana dan memindahkan mereka ke Rumah Susun Jatinegara Barat pada 20 Agustus 2015.

arsip tempo : 172890316586.

Dilema Kampung Pulo. tempo : 172890316586.

Hanya Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang bisa menggusur pemukim di bantaran Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur. Sejak Jakarta dipimpin Ali Sadikin (1966-1977), Kampung Pulo hendak digusur dan penduduknya dipindahkan. Tapi rencana itu selalu gagal dan bantaran kali kian penuh oleh pendatang yang mendesak sungai dengan menguruknya.

Walhasil, kampung ini selalu banjir tiap musim hujan. Basuki alias Ahok, yang berpandangan menyelesaikan ba

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 14 Oktober 2024

  • 13 Oktober 2024

  • 12 Oktober 2024

  • 11 Oktober 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan