Telkomsel dan Indosat kini kejar-kejaran menggunakan layanan Android. Awal pekan ini, Indosat menggandeng enam vendor ponsel sekaligus. Mereka pun berlomba menawarkan dengan harga khusus melalui pre-order. Perusahaan ini tidak mau kalah oleh Telkomsel, yang menggelar hajatan sejenis tahun lalu.
Keenam vendor itu adalah LG Mobile, Samsung Mobile, HTC, Huawei, Motorola, dan Sony Ericsson. Untuk tahap ini, HTC mem-bundling Android dengan HTC Hero, Motorola dengan Motorola Milestone, Samsung dengan Galaxy Spica, LG dengan GW620, Huawei dengan U8230, dan Sony Ericsson dengan Sony Xpria X10. Harga selama pre-order berkisar Rp 2,99 juta hingga Rp 7 jutaan.
General Manager Mobile Communication Division PT LG Electronics Indonesia Usun Pringgodigdo mengatakan tahun ini perusahaannya memfokuskan penjualan ke ponsel pintar. "Lebih dari separuh line-up kami berbasis Android," ujarnya. Paling sedikit lima model ponsel Android bakal digeber tahun ini oleh LG. Usun optimistis pasar Android bakal tumbuh mengingat semakin banyaknya pengguna Internet serta adanya operator, pengembang aplikasi, dan vendor penyedia ponsel ini.
Sony Ericsson akan menggelar empat tipe ponsel. Sedangkan HTC berjanji mengeluarkan lebih banyak tipe. "Kami mengeluarkan new entry, menyelesaikan yang high-end," ujar Country Manager Indonesia Agus Sugiharto Rusli di sela-sela konferensi pers dan peluncuran layanan Android Indosat, Senin pekan lalu. Menurut dia, peluang pasar mulai terlihat. Tak hanya dari dalam negeri, tapi juga pengaruh dari negara tetangga.
Lantas bagaimana dengan kesiapan operator dan pengembang aplikasi?
Chief Marketing Officer Indosat Guntur S. Siboro mengatakan ekosistem industri android sudah ada. Mulai penyedia jaringan, penyedia ponsel, sampai penyedia aplikasi. Indosat sebagai penyedia paket data dan layanan termasuk payment gateway untuk toko aplikasi. Ekosistem yang ada, katanya, jadi pendorong bagi pengembang aplikasi dan ponsel.
Guntur mengakui, untuk menuju pasar massal seperti BlackBerry tidak bisa cepat. "Butuh waktu," ujarnya. Seperti BlackBerry, dua tahun lalu orang tidak menduga bakal seheboh saat ini. Menurut Guntur, masyarakat akan mengadopsi dulu.
Sementara operator masih butuh waktu dan meraba pasar, para pengembang tampaknya lebih optimistis. "Pasarnya sudah ada, tinggal lebih banyak mengedukasi masyarakat saja," ujar Antonius Andry, pemenang IWIC Indosat yang kini bekerja sebagai pengembang di PT Kreasi Putra Perdana.
Antonius mengaku masyarakat kadang tidak peduli terhadap teknologi yang ditanamkan di ponsel mereka. Karena itulah, hanya mereka yang melek teknologi dan berpendidikan yang menjadi sasaran edukasi. Menurut dia, ke depan teknologi ini bisa menggantikan teknologi atau sistem operasi yang sudah ada. Dua sistem operasi yang diperhitungkan, kata Andry, adalah Mac dan Symbian.
Agus Hamonangan, Ketua Komunitas Android Indonesia, pun percaya Android bakal sukses di Indonesia. Menurut dia, dengan enam vendor, operator dan pengembang lokal bakal membuat Google melirik Indonesia dan membebaskan aksesnya. DIAN YULIASTUTI