e-mail dari Velbak
BENCANA 2.0
Burhan Sholihin
WARTAWAN TEMPO
"Anakku... anakku," Jeudy Francia berteriak dengan suara parau. Ibu muda itu--usianya baru 20-an tahun--menjerit di luar Rumah Sakit St. Esprit, di pinggiran Port-Au-Prince. Anak perempuannya, umur 4 tahun, sedang sekarat dan terbaring di halaman rumah sakit yang kacau balau. Di dekatnya terbaring puluhan mayat korban gempa Haiti terbungkus seprai putih. Seorang nenek meringis. Kakinya terpelintir bak pretzel, kue asin
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini