BEIJING — Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menyerukan dimulainya kembali pembicaraan dengan pemerintahan presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden. Beijing yakin hubungannya dengan Washington akan kembali normal.
Menteri Wang, saat berbicara dalam forum diskusi Konferensi Dewan Bisnis Amerika-China (USCBC) kemarin, menegaskan bahwa kedua negara harus siap kembali bekerja sama.
"Kami perlu berusaha memulai kembali dialog, kembali ke jalur yang benar, dan membangun kembali rasa saling percaya dalam fase berikutnya dari hubungan Cina-AS," ujar Wang, kemarin, dalam pidato di forum tersebut seperti dilansir di situs Kementerian Luar Negeri.
Hubungan diplomatik Cina dengan Amerika Serikat sedang berada di titik terendah selama pemerintahan Presiden Donald Trump. Beijing dan Washington bertengkar dalam sejumlah isu penting, seperti masalah perang tarif perdagangan, catatan hak asasi manusia Cina, hingga ambisi ekspansionisnya di Laut Cina Selatan. Kepemimpinan Trump akan berakhir pada 20 Januari mendatang setelah kalah dalam pemilihan pada November lalu. Trump digantikan oleh Presiden terpilih Joseph Robinette Biden Jr atau Joe Biden dalam pelantikan pada Januari mendatang.
Menjelang persiapan peralihan pemerintahan Amerika, konflik kedua negara diperkeruh sejumlah sanksi yang dikeluarkan Amerika terhadap Cina. Bloomberg melaporkan kemarin bahwa Amerika setidaknya menerapkan sanksi terhadap selusin pejabat dengan pembekuan aset atas peran mereka dalam diskualifikasi anggota parlemen pro-demokrasi di Hong Kong. Hubungan Cina dengan sekutu Amerika, terutama Australia, juga anjlok dalam beberapa pekan terakhir.
Kendati demikian, diplomat top Cina tampaknya memberikan nada yang lebih berdamai dengan menyebut rekannya sebagai "prajurit serigala". Beijing mengatakan kedua negara harus bekerja untuk memperluas konsensus dan kerja sama. "Untuk masalah yang tidak dapat segera diselesaikan, kami perlu menjaga sikap konstruktif," kata Wang.
Menteri Wang kembali menegaskan bahwa Cina yakin hubungan diplomatik dengan Amerika pulih kembali. Karena itu, dia meminta kedua negara melanjutkan dialog di semua tingkatan dan mendorong pertukaran persahabatan antara badan legislatif, lembaga kajian, komunitas bisnis, serta media. "Kini terserah Amerika untuk membuat keputusan yang benar tentang hubungan di masa depan."
Adapun Washington belum berkomentar ihwal seruan Beijing itu. Dalam hubungan diplomatik kedua negara, seperti dilansir Reuters, persoalan Hong Kong diperkirakan menjadi salah satu tantangan terberat Biden dengan Cina. Biden, presiden terpilih Amerika dari Partai Demokrat, telah berjanji mengambil tindakan yang lebih keras ketimbang pemerintahan Trump terkait dengan hak asasi manusia di Cina dan negara lain. Dengan kondisi ini, sikap dan tanggapan pemerintahan Biden nantinya terhadap tindakan keras di Hong Kong bisa menjadi ujian awal untuk keputusan itu.
CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS | SUKMA LOPPIES