Militer Myanmar di Balik Jaringan Bisnis Global
LONDON – Sebuah bocoran dokumen yang dilaporkan oleh Amnesty International menunjukkan bahwa militer Myanmar telah menerima uang sebanyak US$ 18 miliar sejak 1990 dari perusahaan konglomerat Myanmar dengan jaringan bisnis internasional.
Amnesty menyebutkan bahwa sepertiga saham dari Myanmar Economic Holdings Limited (MEHL)—konglomerasi yang beroperasi dalam industri bir, tembakau, pertambangan, manufaktur pakaian, dan sektor keuangan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini