PARIS – Puluhan juta siswa di Prancis, Polandia, Belgia, Rusia, hingga Wuhan, Cina, kemarin kembali ke sekolah. Selain membawa buku pelajaran dan peralatan tulis, para siswa mengenakan masker agar tidak tertular Covid-19 yang masih mewabah.
Mereka kembali ke sekolah setelah hampir enam bulan belajar dari rumah meski jumlah kasus infeksi kembali meningkat di Benua Eropa.
“Senang sekali mereka memulai kembali, kembali ke rutinitas normal,” kata salah satu orang tua, Stephanie, setelah mengantar putrinya ke sekolah menengah pertama di Saint-Leu-d’Esserent, utara Paris, kemarin.
Stephanie mengaku tak terlalu khawatir putrinya akan tertular Covid-19 di sekolah. “Anda tidak bisa berhenti hidup. Anda hanya harus mengikuti aturan.”
Di Prancis, guru dan murid berusia antara 11 dan 18 tahun akan diminta memakai masker, baik di dalam maupun di luar ruangan. Masker juga hal yang wajib di Yunani saat anak-anak diharapkan kembali ke sekolah pada Senin depan dengan maksimal 25 anak per kelas.
Masker juga diwajibkan bagi para guru dan siswa di Inggris dan Wales yang akan kembali ke sekolah pekan ini. Panduan baru tersebut menyarankan agar siswa sekolah menengah berusia 11 hingga 18 tahun dan staf mengenakan masker di koridor serta area komunal sekolah.
Sedangkan pemerintah Spanyol mewajibkan semua anak di atas usia 6 tahun memakai masker setiap saat dan mencuci tangan setidaknya lima kali sehari.
Anak-anak harus menjaga jarak 1,5 meter satu sama lain, dan pemerintah daerah akan mempekerjakan guru tambahan untuk mengurangi ukuran kelas.
Namun banyak guru dan orang tua di Spanyol merasa langkah-langkah tersebut diadopsi terlalu dekat dengan pembukaan sekolah untuk dapat diterapkan dengan benar.
Mercedes Sardina, perwakilan guru di Fuenlabrada, di pinggiran selatan Madrid, ragu pemerintah daerah akan dapat mempekerjakan semua guru yang telah dijanjikan.
Dia menyamakannya dengan mencoba menggelar pernikahan dalam tiga hari, “Ketika Anda belum melakukan apa-apa. Anda bahkan belum membeli gaun pengantin.” Spanyol melaporkan 23 ribu kasus baru Covid-19 sejak Jumat lalu, sehingga total kasus mencapai 462.858.
Sementara itu, Sophie Venetitay dari persatuan guru sekolah menengah utama Prancis, mengatakan belum ada aturan yang jelas tentang segala sesuatu yang terjadi di luar ruang kelas.
“Misalnya di perpustakaan, dapatkah kita membiarkan murid meminjam buku yang baru saja dikembalikan?”
Menteri Pendidikan Prancis Jean-Michel Blanquer mengakui bahwa tidak mungkin semua sekolah di negara itu dibuka kembali dengan aman di tengah meningkatnya jumlah infeksi baru.
“Sekolah mungkin harus ditutup lagi (jika terjadi penularan Covid-19), tapi penutupan akan diputuskan berdasarkan kasus per kasus,” ujar Blanquer. Prancis mencatat 281 ribu kasus Covid-19 dengan 30.635 kematian.
Dari Wuhan, kota di Cina tempat Covid-19 pertama kali muncul tahun lalu, sekitar 1,4 juta siswa dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah kemarin juga mulai kembali belajar di sekolah untuk pertama kalinya setelah tujuh bulan.
Hu Meng, guru taman kanak-kanak, mengatakan dia dan empat guru lainnya mulai mempersiapkan semester baru sejak Mei lalu dengan sejumlah latihan disinfeksi dan pencegahan epidemi.
Sekolah telah menyusun rencana untuk beralih kembali ke pengajaran online jika kasus baru muncul, kata pejabat Kota Wuhan, pekan lalu. Wuhan saat ini tidak memiliki kasus Covid-19 yang dikonfirmasi. Secara nasional, ada total 216 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di daratan Cina.
Pada April lalu, saat terjadi puncak penguncian global, sekitar 1,5 miliar anak terpengaruh oleh penutupan sekolah, menurut Badan Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
Epidemiolog mengatakan risiko penularan Covid-19 di sekolah bergantung pada apa yang terjadi di komunitas lokal serta langkah-langkah keamanan yang diberlakukan.
“Sekolah beroperasi dalam komunitas. Jadi, yang harus dipastikan adalah seperti apa penularan di komunitas tempat sekolah itu beroperasi,” kata Maria Van Kerkhove, epidemiolog di Organisasi Kesehatan Dunia.
REUTERS | FRANCE24 | XINHUA | SITA PLANASARI AQUADINI
6