NAVAJO NATION - Dokter Lintas Batas (MSF) terkenal karena mengirim para profesional medis ke zona konflik internasional yang menghadapi krisis medis. Organisasi ini memiliki tim di Afganistan, Iran, Sierra Leone, Venezuela, dan 66 negara lainnya. Bahkan rumah sakit bersalin yang dijalankannya di Kabul diserang sekelompok pria bersenjata pada Selasa lalu hingga menewaskan puluhan orang, termasuk dua bayi baru lahir.
Namun organisasi medis yang berbasis di Prancis itu belum pernah beroperasi di Amerika Serikat hingga sekarang.
Jean Stowell, Kepala Tim Respons Covid-19 Amerika, mengatakan Dokter Lintas Batas telah mengirim tim beranggotakan sembilan orang ke Navajo Nation di barat daya Amerika. Tim ini terdiri atas dua dokter, tiga perawat atau bidan, seorang spesialis sanitasi air, dua ahli logistik, dan seorang promotor kesehatan yang berspesialisasi dalam pendidikan kesehatan masyarakat.
"Komunitas penduduk asli Amerika berisiko sangat tinggi terhadap penularan dan komplikasi Covid-19. Anda tidak dapat mengharapkan orang mengisolasi diri jika mereka harus mengemudi ratusan kilometer untuk mendapatkan makanan dan air," kata Stowell kepada CBS News, kemarin.
Navajo Nation, rumah bagi sekitar 170 ribu warga pribumi dari suku Indian Navajo, kini memiliki lebih banyak kasus Covid-19 per kapita dibanding negara bagian mana pun di Negeri Abang Sam. Karena kurangnya perawatan dan staf medis khusus, pasien yang paling kritis harus diterbangkan ke rumah sakit di luar reservasi.
Selain itu, orang Navajo memiliki tingkat diabetes dan hipertensi yang tinggi, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi. Pada awal Mei lalu, wilayah ini memiliki jumlah kematian akibat Covid-19 yang lebih tinggi dibanding 46 negara bagian Amerika.
Fakta bahwa Navajo Nation merupakan wilayah gurun dan bergantung pada pemerintah Amerika untuk makanan membuat situasi lebih sulit. Terlebih lagi, diperkirakan satu dari tiga penduduk tidak memiliki akses ke air mengalir.
Para tetua suku Navajo, yang berperan sangat penting bagi kelestarian bahasa dan budaya suku, berisiko sangat tinggi terjangkit Covid-19 karena usia mereka. "Saya khawatir akan bahasa, budaya, dan orang-orang kami," tutur Dr Michelle Tom, seorang dokter keluarga di Navajo Nation. "Bahasa dan kebudayaan kami hanya dapat hidup selama ada orang Navajo."
Masalah yang dihadapi warga pribumi ini merupakan satu dari sekian banyak hal yang harus dihadapi pemerintah Presiden Donald Trump saat menghadapi penyebaran virus mematikan SARS-CoV-2 di Amerika. Hingga kemarin, jumlah kasus infeksi Covid-19 di Amerika tercatat sebagai yang tertinggi di dunia.
Johns Hopkins University and Medicine mencatat terdapat 1.369.964 kasus corona di seluruh negara bagian Amerika, dengan 82.387 orang meninggal. Namun hal itu tidak menghentikan Trump untuk melonggarkan kebijakan pembatasan sosial agar perekonomian Amerika yang memburuk kembali normal.
Kendati demikian, Anthony Fauci, anggota inti gugus tugas virus corona Gedung Putih, pada Selasa lalu waktu setempat, memperingatkan para senator bahwa negara bagian dan kota menghadapi konsekuensi serius jika mereka melonggarkan pembatasan sosial terlalu dini.
Fauci, yang sedang melakukan karantina mandiri karena bertemu dengan orang yang positif terjangkit Covid-19, mendesak negara bagian untuk tidak membuka kembali bisnis dan sekolah sampai memiliki kemampuan untuk menangani lonjakan jumlah kasus ketika melonggarkan perintah tinggal di rumah.
Melalui konferensi video dalam sidang dengar pendapat, Fauci juga mengatakan kepada Komite Senat untuk Kesehatan, Pendidikan, Perburuhan, dan Pensiun bahwa masih terlampau jauh mengharapkan vaksin atau pengobatan yang tersedia secara luas untuk Covid-19 dalam waktu dekat.
Fauci, yang memimpin National Institute of Allergy and Infectious Diseases, mengatakan kepada panel Senat bahwa dia tidak memiliki hubungan konfrontatif dengan Trump. Namun kesaksian Fauci kontras dengan keterangan Trump yang menginginkan negara bagian membuka kembali kegiatan bisnis.
"Ada risiko nyata bahwa Anda akan memicu wabah yang mungkin tidak dapat dikendalikan, yang akan membuat Anda kembali mundur. Tidak hanya mengarah pada penderitaan dan kematian yang dapat dihindari, tapi bahkan bisa membuat Anda mundur dari jalur upaya pemulihan ekonomi."CBC NEWS | CNN | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI
Ketika Dokter Lintas Batas Turun Tangan di Amerika