HONG KONG - Hong Kong mengganti beberapa menteri dalam kabinetnya, kemarin. Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, mengatakan penggantian beberapa menteri dilakukan untuk menghidupkan kembali ekonomi akibat pandemi corona.
Dia mengatakan kemerosotan ekonomi merupakan tantangan yang harus dihadapi tim barunya. "Saya mengagumi semangat mereka untuk menerima tantangan," ujar Lam, seperti dilansir Hong Kong Free Press, kemarin. "Hong Kong berada dalam posisi sulit. Terlepas dari pandemi, kami akan mengalami resesi ekonomi dengan tingkat pengangguran yang tinggi. Karena itu, perlu benar-benar memulai perencanaan untuk pemulihan ekonomi Hong Kong."
Dewan negara Tiongkok menyetujui perombakan pemerintah Hong Kong tersebut. Menghadapi ketegangan dalam sepekan terakhir, kantor perwakilan Beijing di Hong Kong sempat dibanjiri aksi demonstrasi. Sejumlah kalangan yakin ada campur tangan Cina dalam perombakan ini meski pemimpin Hong Kong mengklarifikasinya.
Pejabat yang diganti itu adalah Menteri Urusan Konstitusi dan Daratan Patrick Nip, yang digantikan oleh Direktur Imigrasi Erick Tsang. Nip akan menggantikan Joshua Law sebagai Menteri Layanan Kependudukan. Menteri Keuangan dan Perbendaharaan James Lau akan digantikan oleh Christopher Hui. Adapun Hui diangkat sebagai Direktur Eksekutif Dewan Pengembangan Layanan Keuangan untuk masa jabatan tiga tahun pada Juni lalu.
Menteri Inovasi dan Teknologi Nicholas Yang digantikan oleh Direktur Layanan Listrik dan Mekanik inkumben, Alfred Sit. Menteri Urusan Dalam Negeri Lau Kong-wah, yang dipromosikan dari jabatan wakil menteri untuk Biro Urusan Konstitusi dan Daratan pada 2015, akan digantikan oleh Caspar Tsui. Tsui adalah Wakil Menteri Tenaga Kerja.
Lam memastikan perombakan dalam kabinetnya tidak ada hubungannya dengan pernyataan baru-baru ini oleh lembaga-lembaga di Cina yang menegaskan kembali otoritas Beijing terhadap kota tersebut. "Saya dapat memberi tahu secara pasti bahwa pengangkatan ini tidak ada hubungannya dengan siaran pers baru-baru ini."
Nip pada Senin lalu meminta maaf lewat laman Facebook atas "kebingungan dan kesalahpahaman" yang timbul akibat kesalahan yang dibuat dalam pernyataan pemerintah. Pernyataan tersebut menimbulkan pertentangan ihwal status konstitusional kantor penghubung Beijing di Hong Kong.
Lam enggan menjawab pertanyaan apakah penunjukan Tsang, yang difoto di kantornya dengan pose berdiri di depan foto Presiden Cina Xi Jinping, dilakukan karena hubungan kedekatannya dengan Beijing. Lam hanya berujar, "Jawaban default saya adalah selalu ada yang pertama untuk semuanya. Jika kami menemukan orang yang tepat, tidak boleh dihambat oleh konvensi dan tidak mencari pilihan terbaik." Lam juga mengatakan Tsang berpengalaman luas dalam urusan daratan. "Dia kandidat yang sangat cocok."
Beberapa anggota parlemen mengatakan langkah itu mencerminkan cengkeraman ketat Beijing terhadap pemerintah kota. "Ini bukan perombakan biasa. Ini pertunjukan kekuatan," kata anggota parlemen dari Partai Sipil, Alvin Yeung.
Hong Kong termasuk kawasan yang terjangkit virus corona atau Covid-19. Dampak pandemi terhadap sektor pariwisata Hong Kong belum pernah terjadi sebelumnya. Kota ini berharap situasi kembali normal pada Juli mendatang. Dane Cheng, Direktur Eksekutif Dewan Pariwisata Hong Kong, mengatakan saat ini dia tengah mencoba mengembangkan wilayah pemasaran baru. "Pada saat itu (Juni atau Juli) diharapkan keadaan kembali normal. Perbatasan dibuka kembali. Layanan udara dilanjutkan. Itulah saatnya bagi kita untuk melanjutkan dan memulai rencana pemulihan," ujar dia.
Sektor pariwisata menyumbang sekitar 4,5 persen terhadap produk domestik bruto Hong Kong dan mempekerjakan sekitar 260 ribu orang. Krisis corona melumpuhkan ekonomi pusat keuangan global ini. Selain itu, Hong Kong sudah terhuyung-huyung sejak berbulan-bulan lalu akibat aksi protes anti-pemerintah selama hampir enam bulan pada tahun lalu. Cheng mengatakan akan berfokus pada peningkatan konsumen lokal dan promosi kota ini ke wilayah baru, seperti India dan Vietnam serta turis muslim. "Kami memiliki pengalaman pasang-surut di Hong Kong selama berbagai krisis. Tapi ini yang paling parah," kata Cheng. REUTERS | HONGKONGFP | LOOKOUTPRO.COM | CHANNEL NEWS ASIA | SUKMA LOPPIES
Hong Kong Rombak Kabinet demi Pemulihan Ekonomi