BEIJING - Pemerintah Cina kemarin mengisolasi dua kota untuk menangkal penyebaran virus korona baru yang telah dinamai 2019-nCoV. Hal ini menyusul laporan bahwa virus itu telah menginfeksi sebanyak 615 warga Cina, 95 di antaranya dalam kondisi kritis, serta menewaskan 17 orang.
Setelah mengisolasi Wuhan-daerah yang diduga sebagai asal atau pusat penyebaran virus korona-pemerintah Cina juga menutup Kota Huanggang yang berjarak 70 kilometer sebelah timur Wuhan. Pemeriksaan medis dilakukan terhadap orang-orang yang masuk ke Wuhan, kota dengan populasi 11 juta orang, dan Huanggang yang berpenduduk 7,5 juta jiwa.
Pihak berwenang mengatakan mereka juga akan menutup stasiun kereta api di dekat Ezhou, sebuah kota berpenduduk satu juta orang.
Isolasi kedua kota dilakukan menyusul kekhawatiran bahwa virus ini menunjukkan tanda-tanda jauh lebih buruk daripada SARS, pandemi yang menewaskan hampir 800 orang pada 17 tahun lalu. Hal ini diungkapkan seorang virologist (pakar virus) terkemuka setelah menghabiskan dua hari di Wuhan pada pekan ini.
"Perkiraan konservatif menunjukkan bahwa skala infeksi pada akhirnya mungkin 10 kali lebih tinggi daripada SARS," kata Dr Guan, Kepala Laboratorium Penyakit Menular Universitas Hong Kong, kepada kelompok media Caixin China, kemarin.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) kemarin kembali berunding untuk menentukan apakah akan mengumumkan keadaan darurat global virus 2019-nCoV, yang menyebabkan gejala seperti pneumonia.
Guan yakin bahwa "situasi epidemi di luar kendali". "Sebagian besar wabah virus dapat dikendalikan," katanya. Dia merujuk pada SARS, H5N1, dan demam babi. "Saya sudah banyak mengalami dan tidak pernah merasa takut sebelumnya," ujarnya. "Tapi kali ini saya takut."
Ia menyayangkan tindakan isolasi Wuhan yang dinilainya terlambat. Sebab, sejumlah besar orang telah meninggalkan Wuhan untuk kembali ke kampung halaman mereka di seluruh Cina guna merayakan tahun baru Imlek sebelum karantina diberlakukan.
"Ketika orang-orang ini kembali ke kota asalnya, mereka membawa virus ke semua bagian negara," ujarnya. Mengingat masa inkubasi virus tersebut, Dr Guan memperkirakan bahwa gejala seperti pneumonia mungkin mulai muncul secara lebih luas di seluruh Cina mulai 25 Januari mendatang.
Di Wuhan, dokter mengatakan kepada Caixin bahwa jumlah orang yang terinfeksi bisa mencapai 6.000 orang. Menggunakan pemodelan komputer, para peneliti di Imperial College London sekarang memperkirakan sebanyak 4.000 kasus bisa terdapat di Wuhan saja.
Komisi Kesehatan Nasional Cina merilis rincian 17 korban, korban termuda berusia 48 tahun dan yang tertua berusia 89 tahun. Sebagian besar korban meninggal adalah lansia pria dan menderita penyakit kronis lainnya, termasuk penyakit Parkinson dan diabetes.
Pemerintah Kota Wuhan menghentikan sementara operasional bus, kereta api, kereta bawah tanah, kapal feri, dan moda transportasi jarak jauh lainnya pada pukul 10 pagi waktu setempat. Pada saat bersamaan, pemerintah juga mendesak warga untuk tidak meninggalkan kota tanpa alasan khusus.
Wuhan merupakan kota pusat transportasi dan industri serta komersial utama di Cina tengah. Pihak berwenang Cina saat ini masih menyelidiki asal-usul virus yang diduga berasal dari hewan liar yang dijual di Pasar Huanan di kota tersebut.
Kepanikan pun menyebar di Wuhan. Rak-rak supermarket kosong dan pasar lokal kehabisan produk ketika penduduk menimbun persediaan serta mengisolasi diri di rumah. "Semua orang pergi berbelanja," tutur seorang pengguna Weibo sambil menunjukkan foto antrean panjang di kasir pasar swalayan.
Petugas pompa bensin kewalahan karena pengemudi menimbun bahan bakar, diperburuk oleh desas-desus bahwa cadangan telah habis.
Salah satu pengguna Weibo mengatakan dia tidak keberatan jika Wuhan diisolasi asalkan mereka tidak dibiarkan kekurangan bahan makanan. "Tidak ada yang akan keberatan jika Wuhan disegel, tapi Anda harus membiarkan penduduk Wuhan bisa makan dan hidup," kata pengguna Weibo tersebut.
Kasus virus korona baru telah terdeteksi menyebar hingga Amerika Serikat, yang memicu kekhawatiran virus sudah menyebar di seluruh dunia. Virus korona juga dilaporkan menjangkit di kota-kota besar lainnya, termasuk Beijing, Shanghai, dan Hong Kong. REUTERS | SCMP | RUSSIA TODAY | GLOBE AND MAIL | SITA PLANSARI AQUADINI
Tangkal Penyebaran Virus, Cina Isolasi Dua Kota