Menolak Melupakan Pembantaian Tiananmen
WASHINGTON - Pada Mei 1989, Wang Dan baru berusia 20 tahun. Dengan megafon di wajah kurusnya yang ditutupi dengan kacamata yang besar, ia menggalang massa pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen, Beijing, Cina. Lebih dari sebulan kemudian, setelah penumpasan mematikan oleh pasukan Cina, ia mendapati dirinya berada di puncak daftar orang yang paling dicari.
Tiga dekade kemudian, pembangkang yang kini tinggal di Amerika Serikat tersebut masih menginga
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini