maaf email atau password anda salah


Umat Katolik Filipina Protes Kebijakan Anti-Narkotik Duterte

MANILA - Ribuan penganut Katolik berkumpul di Manila, Filipina, sejak Sabtu lalu. Mereka memprotes kebijakan pemberantasan narkotik yang dilancarkan Presiden Rodrigo Roa Duterte. Umat Katolik dari berbagai penjuru kota itu menuntut diakhirinya perang anti-narkotik ala Duterte, yang telah menewaskan lebih dari 7.000 orang, dan upaya para sekutunya menghidupkan kembali hukuman mati.

"Jika menangani kekerasan juga dengan kekerasan, kita hanya mendapat kekerasan," ujar Uskup Agung Manila, Luis Antonio Tagle. "Kita tidak harus menyebarkan kekerasan, melainkan menantang tanpa menggunakan kekerasan."

arsip tempo : 173067307263.

26.2_inter_filipina_proters_terkait. tempo : 173067307263.

MANILA - Ribuan penganut Katolik berkumpul di Manila, Filipina, sejak Sabtu lalu. Mereka memprotes kebijakan pemberantasan narkotik yang dilancarkan Presiden Rodrigo Roa Duterte. Umat Katolik dari berbagai penjuru kota itu menuntut diakhirinya perang anti-narkotik ala Duterte, yang telah menewaskan lebih dari 7.000 orang, dan upaya para sekutunya menghidupkan kembali hukuman mati.

"Jika menangani kekerasan juga dengan kekerasan, kita hanya mendap

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 3 November 2024

  • 2 November 2024

  • 1 November 2024

  • 31 Oktober 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan