1989
Militer sayap kanan Filipina mencoba mengkudeta Presiden Filipina Corazon Aquino. Istana dibom, bandara ditutup, tiga markas militer dan dua stasiun televisi di Manila dikuasai. Kudeta berhasil digagalkan dengan bantuan Amerika Serikat.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini