maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Google

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin


Laporan dari Tanah Rohingya (3-habis)

Kyaw Hla Aung, Mantan Politikus Myanmar: Kami Hanya Minta Hak sebagai Warga Negara

Salah satu tokoh terkemuka Rohingya, Kyaw Hla Aung, sudah akrab dengan penjara. Ia setidaknya sudah empat kali ditangkap dan harus mendekam di bui. Ia pernah ditahan pada 1986 akibat membela petani Rohingya yang tanahnya diserobot untuk pembangunan Universitas Sittwe. Penahanan berikutnya dilakukan saat dia nyaris menang pemilu dengan Partai Demokratik Nasional untuk Hak Asasi Manusia pada pemilu 1990. Dakwaan atas dua kasus tersebut hampir sama, yakni berserikat secara ilegal. Pria yang juga memiliki nama Mahamed Kasim ini baru bebas pada 1997.

Dua kali penahanan terhadapnya terjadi sebelum kerusuhan komunal pada 2012 yang menyebabkan lebih dari 190 orang tewas dan lebih dari 140 ribu orang terusir dari tanah dan rumahnya yang kemudian mengungsi, terutama warga Rohingya. Dua penahanan lainnya terjadi setelah insiden berdarah 2012, yakni tepat setelah kerusuhan. Tuduhannya, mengorganisasi massa yang menyebabkan konflik berdarah. Penangkapan serupa berulang setahun kemudian, dengan tuduhan senada. Ia baru bebas pada Oktober tahun lalu.

Pria Rohingya berusia 75 tahun ini memang bukan orang biasa. Dulu ia adalah pegawai pengadilan di Sittwe, ibu kota negara bagian Rakhine, Myanmar, hingga masa pensiunnya tiba. Ia kemudian menjadi pengacara yang getol membela hak-hak komunitas Rohingya. Ia pun kemudian menjadi Wakil Presiden Partai Nasional untuk Hak Asasi Manusia. Kini ia tak lagi beraktivitas banyak di ruang publik. "Bisa ditangkap lagi saya," ujar bapak tujuh anak ini.

arsip tempo : 171162521150.

. tempo : 171162521150.

Salah satu tokoh terkemuka Rohingya, Kyaw Hla Aung, sudah akrab dengan penjara. Ia setidaknya sudah empat kali ditangkap dan harus mendekam di bui. Ia pernah ditahan pada 1986 akibat membela petani Rohingya yang tanahnya diserobot untuk pembangunan Universitas Sittwe. Penahanan berikutnya dilakukan saat dia nyaris menang pemilu dengan Partai Demokratik Nasional untuk Hak Asasi Manusia pada pemilu 1990. Dakwaan atas dua kasus tersebut hampir sama,

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 28 Maret 2024

  • 27 Maret 2024

  • 26 Maret 2024

  • 25 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan