maaf email atau password anda salah


Dua Menteri Perempuan dalam Kabinet Jepang Mundur

TOKYO - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meminta maaf kepada masyarakat setelah dua menteri perempuan dalam kabinetnya, yang baru berumur dua bulan, mengundurkan diri hanya selang beberapa jam kemarin. Menteri Kehakiman Midori Matsushima serta Menteri Perdagangan dan Industri Yuko Obuchi mundur karena terlibat dalam sejumlah skandal penyalahgunaan dana dan pelanggaran pemilu.

"Saya minta maaf kepada seluruh warga atas apa yang terjadi," kata Abe, kepada para wartawan di luar kantornya, kemarin sore. Dia berjanji segera mencari pengganti kedua menteri itu yang dianggap dapat mengemban kepercayaan rakyat. "Banyak tugas sulit telah menumpuk dan tidak boleh ditunda."

arsip tempo : 171405051550.

. tempo : 171405051550.

TOKYO - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meminta maaf kepada masyarakat setelah dua menteri perempuan dalam kabinetnya, yang baru berumur dua bulan, mengundurkan diri hanya selang beberapa jam kemarin. Menteri Kehakiman Midori Matsushima serta Menteri Perdagangan dan Industri Yuko Obuchi mundur karena terlibat dalam sejumlah skandal penyalahgunaan dana dan pelanggaran pemilu.

"Saya minta maaf kepada seluruh warga atas apa yang terjadi," kata Abe,

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024

  • 23 April 2024

  • 22 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan