Referendum Jadi Pemicu Kemarahan Beijing
Lebih dari 200 ribu orang telah memilih dalam "referendum" tidak resmi yang meminta reformasi pemilihan umum di Hong Kong. Langkah pegiat pro-demokrasi ini memicu kemarahan, berupa peringatan dari para pemimpin Partai Komunis Cina di Beijing.
Penyelenggara gerakan "Occupy Central with Love and Peace", Jumat lalu, mengatakan, dalam enam jam pertama setelah referendum secara online itu digelar, sekitar 165 ribu suara memilih proposal reformasi pemilu.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini