DOHA — Peralihan kekuasaan terjadi di Qatar. Emir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani, menyerahkan kekuasaan kepada putranya, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. "Saya mengumumkan saya telah menyerahkan kekuasaan kepada Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani," kata Sheikh Hamad dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi Qatar, kemarin. Ia mengatakan sudah waktunya bagi generasi baru untuk mengambil alih pemerintahan.
Desas-desus telah lama beredar bahwa Sheikh Tamim, kelahiran 1980 dan mendapatkan pendidikan khusus di Sherborne School dan Sandhurst Military Academy di Inggris, sedang dipersiapkan untuk menggantikan ayahnya yang kini berusia 61 tahun. Anak kedua dari istri keduanya, Sheikha Moza bint Nasser, ini ditetapkan sebagai ahli waris sejak 2003.
Suksesi yang berlangsung damai ini sangat jarang terjadi di negara teluk tersebut. Biasanya, sang penguasa mempertahankan jabatannya selama puluhan tahun, bahkan sampai mereka meninggal. Menurut Al-Jazeera, Sheikh Hamad sudah menyampaikan keputusan pentingnya ini sehari sebelumnya kepada keluarga dan penasihat seniornya.
Hari ini, Sheikh Hamad dan Sheikh Tamim diperkirakan menerima warga negara Qatar yang ingin "bersumpah setia" kepada sang emir baru. Perombakan kabinet juga diharapkan akan menjadi bagian dari perubahan ini, dengan menteri dari kaum muda diperkirakan banyak mengisi pemerintahan.
Qatar telah didominasi oleh keluarga Al Thani selama hampir 150 tahun. Sheikh Hamad merebut kekuasaan dari ayahnya, Sheikh Khalifa, dalam kudeta tak berdarah pada 1995, dengan dukungan dari angkatan bersenjata dan kabinet. Sejak itu, emir baru memperkenalkan beberapa liberalisasi politik dan ekonomi.
Para pengamat mengatakan, Sheikh Tamim, Wakil Kepala Angkatan Bersenjata Qatar, tidak mungkin untuk menyimpang jauh dari kebijakan ayahnya. Ia juga merupakan Kepala Komite Tertinggi Qatar 2022, yang bertugas menyiapkan negara ini untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. REUTERS | BBC | ABDUL MANAN