Negara Penggempur Libya Dihantui Krisis
LONDON -- Serangan negara-negara koalisi yang dilakukan Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis terhadap Libya mulai berpengaruh pada stabilitas ekonomi negara tersebut. Di Inggris, ribuan orang menggelar unjuk rasa dan melakukan pawai. Mereka menentang pemotongan anggaran belanja publik US$ 130 miliar (Rp 1.170 triliun).
Demonstrasi itu sempat berlangsung ricuh. Sekitar 200 orang ditangkap polisi dan 84 orang mengalami cedera setelah bentrok denga
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini