Maaf, Maaf, dan Maaf
CANBERRA -- Wajah parlemen Australia kemarin lain dari biasanya. Sekelompok orang dengan muka dan badan dicat putih menari dan menyanyikan lagu tradisional Australia. Sebagian lagi meniup digeridoo--alat musik purbakala. Bendera matahari kuning terang dengan latar merah dan hitam mengembang.
"Saya berdiri di sini lebih dulu daripada Anda. Menyambut negeri yang mengakui keberadaan kami dan menghormati leluhur kami, kekuatan yang menciptakan tanah i
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini