maaf email atau password anda salah


RS Abdi Waluyo

NAEOTOM Alpha, CT Scan Termodern di RS Abdi Waluyo

Teknologi Photon-counting NAETOM Alpha meningkatkan akurasi diagnosa pasien dengan dosis radiasi minimum.#infotempo

arsip tempo : 171405924381.

Teknologi Photon-counting NAETOM Alpha meningkatkan akurasi diagnosa pasien dengan dosis radiasi minimum.. tempo : 171405924381.

RS Abdi Waluyo kini memiliki NAEOTOM Alpha, photon-counting CT pertama di dunia. Pemasangan NAEOTOM Alpha merupakan pencapaian penting dalam pencitraan medis secara global, dan juga di Indonesia. Implikasi dari inovasi Siemens Healthineers ini akan menjangkau pasien dan dokter secara luas dan dapat membawa perubahan besar pada kinerja pencitraan CT scan. 

NAEOTOM Alpha bisa dibilang sebuah lompatan besar yang mendefinisikan ulang seberapa tinggi resolusi yang dapat digunakan dalam pencitraan CT scan. Ini merupakan perubahan besar dalam perbandingan dosis dan kualitas gambar, menawarkan tingkat detail yang jauh lebih baik namun dengan dosis tetap seminimal mungkin. 

“Kami sangat senang menjadi rumah sakit pertama di Asia Tenggara yang memiliki NAEOTOM Alpha. Dengan teknologi yang revolusioner ini, kami akan menyaksikan kehebatan inovasi untuk mengubah segala kemungkinan menjadi kenyataan, serta membentuk masa depan layanan kesehatan di Indonesia,” tutur Direktur RS Abdi Waluyo Dr.  Prasetyo Andriono, Sp.JP.

NAEOTOM Alpha menggunakan kristal telluride kadmium dalam detektor CT-nya yang mengubah foton sinar-X secara langsung menjadi sinyal listrik, tanpa terlebih dahulu mengubahnya menjadi cahaya seperti yang dilakukan pada pencitraan CT konvensional. Hal ini akan mengatasi hilangnya informasi dari detektor pengintegrasian energi standar yang digunakan dalam sistem CT konvensional, dan menghasilkan gambar yang lebih tajam, jelas, dan detail tanpa memerlukan dosis radiasi yang lebih tinggi. 

 “Kemampuan photon- counting CT untuk mendeteksi perubahan pada kepadatan dan komposisi jaringan yang halus dapat membantu kami, tidak hanya menemukan penyakit tetapi juga mencirikan penyakitnya. Dengan mendeteksi dan mengukur energi masing-masing foton, photon-counting CT memberikan hasil dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tidak tertandingi CT scan pada umumnya.” kata dr. Sahat Matondang, Dokter Spesialis Radiologi di RS Abdi Waluyo.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024

  • 23 April 2024

  • 22 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan