Pesantren Kilat di Kapal Perang

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar Pesantren Kilat Ramadhan 1444 Hijriah yang diikuti 300 peserta dari SMA se-Jabodetabek di atas kapal perang milik TNI AL KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) selama tiga hari, 6-8 April 2023.

Pesantren Kilat Ramadhan bertajuk “Ekspedisi Baznas: Ekspedisi Ramadhan Penuh Inspirasi. Pesantren Kilat RamadanKRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992)” bertujuan memberi pengalaman kepada anak-anak muzaki untuk melihat lebih dekat proses pengelolaan dan pendistribusian dana zakat, menumbuhkan jiwa kemaritiman, serta memerangai radikalisme.

“Nantinya para peserta akan mengadakan kegiatan keagamaan seperti mengkaji ilmu dari para ahli, serta mengenal kehidupan di kapal perang. Diharapkan kegiatan bisa memberi manfaat sebesarnya dalam mewujudkan generasi bangsa yang memiliki kecintaan kepada NKRI,” ujar KASAL Laksamana TNI Muhammad Ali saat memimpin upacara pembukaan di Dermaga Kolanmil TNI AL, Tanjung Priok, Kamis, 6 April 2023.

Sebenarnya TNI AL pernah menggelar kegiatan serupa, Bintal Juang Remaja Bahari (BJRB), namun terhenti akibat pandemi Covid-19. Tahun ini, TNI AL akhirnya bergandengan tangan dengan Baznas kembali menghimpun para milenial untuk menumbuhkan semangat kebangsaan sekaligus menjadi insan yang bertakwa. 

“Saya mengajak kita semua untuk meningkatkan ibadah sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah. Harapan kami, dengan program ini bisa mencetak generasi muda yang mencintai bangsa dan dilandasi akhlak mulia,” ujarnya.

Semakin istimewa, pesantren kilat ini dihelat di atas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) yang diresemikan beberapa bulan lalu. Kapal yang memiliki sekitar 160 awak ini merupakan rumah sakit terapung yang ditujukan untuk kegiatan sosial dan bantuan terhadap bencana. “Digunakan perdana dengan Baznas karena kita sudah berdiskusi dengan Baznas perlunya berbuata kebaikan dan amal ibadah di Ramadan,” ucap Laksamana TNI Muhammad Ali.

Ketua Baznas RI, Prof. Dr. H. Noor Achmad, M.A., sangat mengapresiasi penggunaan kapal perang ini untuk pesantren kilat. Pasalnya, setelah diresmikan langsung digunakan secara resmi oleh para santri. 

“Kapal ini informasinya baru beberapa bulan diresmikan, dan pelayaran pertama untuk para santri. Mudah-mudahan akan mendapatkan keberkahan, apalagi sekarang ini bulan Ramadhan,” ujar Noor.

Noor memastikan kader-kader yang mengikuti Pesantren Kilat Ramadhan ini adalah kader-kader NKRI yang juga memahami Al-Qur’an. Ia pun berharap kerja sama TNI AL dan BAZNAS tidak hanya tahun ini saja dan untuk kegiatan ini saja tapi berlanjut ke kerja sama dalam bentuk lainnya.

Setelah upacara pembukaan pesantren kilat, peserta mendengarkan kajian dengan berbagai tema selama dua hari. Antara lain tentang wawasan kebaharian, pengenalan zakat, hingga pembahasan terkait peran milenial sebagai agen perubahan.

Selain itu, pada hari terakhir seluruh peserta akan diajak berlayar menuju Pulau Pramuka. Di lokasi tersebut, mereka akan menanam mangrove untuk menumbuhkan kecintaan pada pelestarian alam. 

Upacara pembukaan pesantren kilat ini turut dhadiri Wakil Ketua BAZNAS RI Mohammad Mahdum, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA, serta jajaran pimpinan BAZNAS lainnya. (*)