maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Google

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin


Forum Sino Indonesia

Pendekatan Tiongkok, Etnik Tionghoa Diimbau Jalani Panggilan Bangun Indonesia

Penegasan kembali hubungan antara Tiongkok dan etnik Tionghoa di luar Tiongkok dapat menimbulkan kekhawatiran di negara tempat mereka tinggal.

arsip tempo : 171162908777.

Seminar bertajuk “Kebijakan Kewarganegaraan Tiongkok dan Etnik Tionghoa di Indonesia,” yang diselenggarakan oleh Forum Sinologi Indonesia (FSI), di Cikini, Jakarta, Sabtu, 25 Februari 2023.. tempo : 171162908777.

Aktivis dan co-founder Roemah Bhineka, Michael Andrew mengimbau Tionghoa dan komponen bangsa lainnya menjalankan panggilan bersama membangun bangsa dan negara. "Di tengah arus globalisasi dan tarik-menarik kekuatan-kekuatan dunia," kata Michael, dalam seminar bertajuk Kebijakan Kewarganegaraan Tiongkok dan Etnik Tionghoa di Indonesia, yang diselenggarakan oleh Forum Sinologi Indonesia (FSI), di Cikini, Jakarta, Sabtu, 25 Februari 2023. 

Hadir juga dalam seminar tersebut ketua FSI Johanes Herlijanto, Ph.D, dan Isyana Adriani, dosen Hubungan Internasional Universitas Presiden, Cikarang. Dalam seminar, Johanes mengatakan, bahwa dibawah kepemimpinan Xi, kebijakan Tiongkok terkait orang-orang Tionghoa seberang lautan makin jauh berbeda dari kebijakan yang diambil oleh para pemimpin-pemimpin Cina yang lalu. Pembedaan antara huaqiao (Warga Negara Tiongkok perantauan) dan mereka yang disebut sebagai huaren serta huayi (yang tidak lagi berkewarganegaraan Tiongkok) kini menjadi kabur. 

Dalam berbagai pidato dan pernyataan, Xi Jinping seringkali menggunakan istilah-istilah yang menegaskan kembali hubungan antara Tiongkok dan orang-orang Tionghoa yang tersebar di seluruh dunia, tanpa memandang apapun kewarganegaraan mereka.

Merujuk pada Profesor Suryadinata, Johanes mengatakan, pada 2015, dihadapan para pengusaha Tionghoa dari berbagai belahan dunia, Perdana Menteri Li Keqiang menyampaikan harapannya agar para pebisnis Tionghoa seberang lautan berperan sebagai ‘kekuatan baru yang efektif’ bagi transformasi ekonomi dan pembangunan di Cina.  

Menurut Johanes, pernyataan-pernyataan yang seolah menegaskan kembali hubungan antara Tiongkok dan etnik Tionghoa di luar Tiongkok itu dapat menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintah dan elit politik di negara tempat orang-orang Tionghoa tersebut tinggal.  

“Namun dalam kasus Indonesia, makin kuatnya akar kebangsaan Indonesia di kalangan seluruh etnik Tionghoa dapat menjadi sebuah penangkal yang jitu,” kata Johanes. 

Michael pun berpandangan bahwa dalam kasus di Indonesia, etnik Tionghoa telah mengalami berbagai peristiwa kontekstualisasi sehingga memiliki nasionalisme keindonesiaan yang mengakar. Karena itu, ia menganggap orang Tionghoa takkan menanggapi upaya Tiongkok untuk mendekati mereka.

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 28 Maret 2024

  • 27 Maret 2024

  • 26 Maret 2024

  • 25 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan