Menteri ESDM Pastikan Pasar Energi Indonesia Masih Menarik Investor
Indonesia memiliki potensi sumber daya energi dan sumber daya alam yang sangat melimpah dan beragam.#InfoTempo
Indonesia masih menjadi pangsa pasar yang menarik untuk dilirik investor, khususnya di bidang energi. Hal itu dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada side event forum B20 Summit, Signing Agreement B20 Task Force, Sustainability & Climate Business Action di Nusa Dua Bali, Minggu 13 November 2022.
Arifin mengatakan hal tersebut saat menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) beberapa pelaku bisnis (B to B) pada sektor energi. "Penandatanganan MoU ini adalah momen penting, karena hal tersebut menunjukkan kemauan untuk mewujudkan investasi di RI, serta menunjukkan bagaimana RI adalah negara yang masih menarik bagi para investor," ujar dia.
MoU yang dilakukan, pertama Development of a Clean Amonia and Hydrogen Value Chain, antara PT. Pertamina (Persero) dengan Saudi Aramco. Kedua, Acceleration of Clean Energy Related Projects antara PT. Pertamina (Persero) dengan Japan Bank for International Cooperation. Ketiga, Gas, LNG and Company Capacity Building antara PT. Pertamina Gas Negara dengan Botas. Keempat, Accelerating of Battery Energy Storage System (BESS) Application on Transportation Modes antara Indonesia Battery Corporation dengan Contemporary Amprex Technology Co. Selain itu, terdapat juga Definitive Cooperation Agreement: Pomalaa High Pressure Acid Leach (HPAL) Project antar PT. Vale Indonesia dengan Zhejiang Huanyo Cobalt Ltd.
Indonesia, kata dia, memiliki potensi sumber daya energi dan sumber daya alam yang sangat melimpah dan beragam, namun masih belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Mengingat, terbatasnya akses teknologi dan finansial untuk mengelolanya.
Selain itu, dengan menetapkan target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060, akan membuat Indonesia semakin membutuhkan investasi yang sangat besar. Bahkan, RI telah membuat roadmap secara bertahap hingga tahun 2060 untuk mencapai target NZE tersebut.
Pemerintah, kata Arifin, sebelumnya telah melakukan reformasi dari segi regulasi untuk mewujudkan ekosistem investasi yang lebih kondusif, seperti melakukan penyederhanaan perizinan dan persyaratan investasi. "Investasi yang masuk akan memberikan dampak terciptanya lahan pekerjaan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan perkembangan teknologi.”