Bank Mandiri Konsisten Dorong Pembiayaan Berkelanjutan
Rabu, 20 Juli 2022
Kolaborasi dengan pemerintah, swasta dan pemangku kepentingan untuk membiayai ekonomi hijau. #Infotempo

Sejalan dengan upaya pemerintah dan industri global yang mendorong peningkatan pembiayaan berkelanjutan, tren ekonomi hijau konsisten meningkat. Hal ini berdampak pada permintaan pembiayaan berkelanjutan atau sustainable financing ikut naik.
Merespon hal tersebut, Bank Mandiri menyatakan dukungannya terhadap transisi ekonomi hijau. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, mengatakan kontribusi perseroan terhadap pembiayaan berkelanjutan dan pembiayaan hijau masing-masing sebesar Rp 209,8 triliun (24,9% dari total kredit Bank Mandiri) dan Rp 96,8 triliun (11,5% dari total kredit Bank Mandiri) pada kuartal I 2022.
“Bank Mandiri konsisten terus melanjutkan komitmen untuk menjaga dan meningkatkan prinsip keuangan berkelanjutan ( sustainable finance) dapat berkontribusi langsung terhadap industri keuangan nasional. Antara lain dengan mengembangkan pembiayaan yang selaras dengan POJK 51/2017, Roadmap NDC/NZE Indonesia, serta framework ESG (enviromental, social and governance) yang mengacu pada best practices” ujar Darmawan, Rabu, 20 Juli 2022.
Bank Mandiri berharap dapat terus mendorong transisi dan pertumbuhan perekonomian hijau di dalam negeri untuk mencapai aspirasi sebagai pemimpin pasar pembiayaan berkelanjutan di Indonesia.
Darmawan mengatakan, untuk mencapai target nationally determined contribution (NDC) pada 2030 dan net zero emission (NZE) 2060, kebutuhan pembiayaan hijau mencapai US$ 281 miliar. Terkait kebutuhan tersebut, Bank Mandiri menargetkan untuk secara konsisten berkontribusi sebesar 21%-23% terhadap porsi pembiayaan hijau nasional guna mendukung tercapainya target NDC dan NZE Indonesia.
Adapun, salah satu upaya yang turut dilakukan Bank Mandiri untuk mencapai aspirasi tersebut yakni dengan secara bertahap menerapkan strategi konversi brown sector to green sector. Tahapan penyusunan skema pembiayaan hijau kepada perusahaan yang telah memiliki timeline transisi untuk mendukung lower carbon emission sesuai dengan Roadmap Transisi Energi Nasional.
Dengan berbagai inisiatif dan dukungan pemerintah, regulator, sektor keuangan, dan seluruh stakeholder terkait, Darmawan meyakini hal ini dapat memicu peningkatan investasi baru seperti pembiayaan ke energi terbarukan beserta ekosistemnya. “Kunci utama untuk mewujudkan hal ini adalah kolaborasi dari seluruh pihak baik dari pemerintah, regulator, industri keuangan, masyarakat, dan seluruh stakeholder terkait baik secara nasional maupun global," ujarnya.
Melalui sinergi ini, kata dia, diharapkan dapat mengembangkan ekosistem pembiayaan hijau sesuai best practices dan mendukung transisi energi yang affordable bagi sektor riil, institusi keuangan dan serta investor. "Untuk bersama-sama menjadikan bumi sebagai tempat tinggal yang lebih baik bagi generasi di masa yang akan datang," pungkas Darmawan.