maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Google

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin


Kominfo

Membangun SDM di Lingkungan Santri

Kalangan pesantren harus mengambil peran di era digital. Penguasaan teknologi menjadi kunci keberhasilan di masa datang. #Infotempo

arsip tempo : 171162580365.

Webinar Pembangunan SDM melalui Digitalisasi di Lingkungan Santri. . tempo : 171162580365.

Perkembangan teknologi pada era digital berubah dengan cepat. Beberapa tahun lalu masyarakat menggunakan layanan pesan pendek atau short message service (SMS) mengirim pesan ke sesama pengguna ponsel. Sekarang pengiriman pesan cukup dengan menggunakan aplikasi yang memudahkan arus komunikasi ke banyak orang di banyak tempat di berbagai penjuru dunia.

Era digital kini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Bisa dibilang, hampir semuanya dilakukan secara digital. Seperti membeli makanan kini cukup dengan memesan melalui aplikasi tanpa harus ke luar rumah. Sektor bisnis kini juga berkembang dalam perdagangan digital (e-commerce).

Masih banyak lagi, contoh-contoh lain yang menunjukkan betapa kehidupan sudah mengalami digitalisasi. Perkembangan dunia digital saat ini merupakan keniscayaan.

Berkaca pada perubahan sosial yang banyak mengubah gaya hidup dan cara hidup tersebut, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar webinar bertema Pembangunan Sumber Daya Manusia Melalui Digitalisasi di Lingkungan Santri, Rabu, 8 Juni 2022.

Acara ini menghadirkan H. Teuku Riefky Harsya, M.T anggota DPR dari daerah pemilihan Aceh I, Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kominfo Wiryanta danTgk. Abdul Muhaimin HB, S.Sos,  Wakil Direktur Ma'had Aly Mudi Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.

Teuku Riefky, menyatakan pesantren atau dayah dengan kebaradaan santri di dalamnya harus mengambil peran di era digitalisasi saat ini. Pada masa datang persaingan dipengaruhi penguasaan teknologi dan digitalisasi. “Kami butuh teknologi dan SDM yang unggul yang siap bersaing tidak hanya di Aceh, namun juga nasional dan bahkan secara global,” kata dia.

Ia berharap para santri, terutama para santri di Aceh, mampu menjadi lokomotif utama kemajuan bangsa. Karena itu, dia mendorong dan mendukung langkah Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memberikan pembekalan kemampuan digitalisasi terhadap para santri.  

Berdasarkan data Kementerian Agama saat ini terdapat sebanyak 277.202 pesantren dengan jumlah santri sekitar empat juta orang. Karenanya, pembekalan digitalisasi diperlukan untuk menyambut bonus demografi. Para santri harus memiliki daya saing dan mampu beradaptasi perubahan zaman.

Sumber daya manusia memainkan peran penting dalam mewujudkan kinerja pembangunan yang optimal. Di saat yang sama pesantren ataupun dayah merupakan elemen penting yang telah lama berpartisipasi aktif dalam upaya mencerdaskan anak bangsa khususnya di Aceh.

Direktur Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Wiryanta, menyampaikan program literasi digital harus bertumpu pada empat pilar, seperti disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate.

Empat pilar literasi digital, termasuk juga bagi kalangan santri adalah digital skill, digital culture, digital ethics, dan digital safety. Karena itu, kata Wiryanta, penguasaan digital tidak sama semata-mata literasi atau kemelekan. “Tapi kalangan santri nantinya mampu mengendalikan teknologi digital berbasis kearifan lokal, dalam hal ini nilai-nilai yang selama ini hidup di dunia pesantren.”  

Tgk. Abdul Muhaimin HB, S.Sos,  Wakil Direktur Ma'had Aly Mudi, menyatakan kalangan santri tidak bisa mengelak dari kemajuan teknologi dan globalisasi. Namun, para santri harus bijak dalam mengarungi gelombang kemajuan teknologi dan digitalisasi yang berlangsung saat ini. Harus tahu, dampak positif dan negatif digitalisasi.

Risiko dari meluasnya digitaliasi adalah fitnah atas nama agama bisa dengan cepat menyebar, hanya melalui saluran media sosial. “Sehingga kadang-kadang dunia santri pun tercemar dengan isu-isu yang tidak baik,” ucapnya.

Penguasaan digital oleh para santri, merupakan sebuah keniscayaan di era digital saat ini. Informasi dan ilmu kini dipelajari melalui digital ataupun media sosial. Ketidakmampuan seorang santri dalam mengadaptasi teknologi digitalisasi akan berimbas kepada mutu dan kualitas santri tersebut. 

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 28 Maret 2024

  • 27 Maret 2024

  • 26 Maret 2024

  • 25 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan