maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Google

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin


Kemenko Maritim dan Investasi

Empat Kebijakan Turunkan Laju Deforestasi

Indonesia ingin menjadi contoh dan mengajak seluruh negara untuk bekerja bersama melawan dampak perubahan iklim, serta menjaga keberlanjutan lingkungan dengan aksi nyata.

arsip tempo : 171361032030.

Pertemuan Major Economies Forum Ministerial Meeting on Energy and Climate, yang diselenggarakan secara virtual pada Kamis hingga Selasa, 27 Januari-1 Februari 2022.. tempo : 171361032030.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengikuti Major Economies Forum Ministerial Meeting on Energy and Climate, pada Kamis hingga Selasa, 27 Januari-1 Februari 2022, secara virtual. Dalam forum ini, Luhut bersama dengan menteri dari berbagai negara menyampaikan pandangannya. Utamanya, komitmen Indonesia dalam memerangi perubahan iklim dan deforestasi.

"Forum ini merupakan ajang kita untuk menindaklanjuti apa yang telah dibicarakan sebelumnya pada COP26. Hasil pembicaraan di Glasgow pada Oktober kemarin sama dengan prioritas Indonesia dalam Presidensi KTT G20 2022, yaitu lingkungan, digital, dan isu kesehatan dengan tema Recover Together, Recover Stronger," kata Luhut saat membuka sambutannya.

Menurut Luhut, Indonesia ingin menjadi contoh dan mengajak seluruh negara untuk bekerja bersama melawan dampak perubahan iklim, serta menjaga keberlanjutan lingkungan dengan aksi nyata. Salah satunya melalui aliansi Global Blended Finance, untuk mendukung keberlanjutan lingkungan, kesehatan, serta digital, yang nantinya akan dibahas di Bali pada April mendatang, menyambut kegiatan KTT G20.

"Indonesia terus berkomitmen dan berkontribusi dengan upaya kuat kami dalam memastikan praktik pengelolaan hutan serta dalam melindungi dan mengelola sumber daya alam. Kami menyerukan kerja sama dan kolaborasi dengan negara-negara untuk menuju pengelolaan hutan berkelanjutan," ujar Luhut.

Luhut juga menyinggung tentang keputusan Presiden Joko Widodo mengenai “New Era Bali Roadmap” atau “Peta Jalan Era Bali Baru” ketika meluncurkan persiapan G20 2022 di Bali. Kala itu, Luhut melanjutkan, Presiden telah menetapkan Bali untuk mencapai net zero pada tahun 2045 dan sebagai prototipe untuk masa depan yang berkelanjutan. "Presiden juga telah meresmikan kawasan industri hijau terbesar di Kalimantan,” kata Luhut.

Menurutnya, untuk menjamin masa depan yang berkelanjutan perlu ada jalan bagi negara-negara berkembang untuk memiliki skema keuangan yang inovatif serta teknologi yang memadai. Tujuannya, agar mereka dapat membuat terobosan-terobosan yang baru. "Menuju ambisi itu, Indonesia telah mengundang berbagai negara untuk meluncurkan Global Blended Finance Alliance," kata dia.

Luhut menjelaskan, Indonesia memiliki hutan dengan luas 120 Ha, yang menjadikan hutan tropis terbesar ketiga di dunia. "Dan hari ini saya ingin berbagi ekosistem kebijakan yang telah membawa perbaikan dalam pengelolaan hutan lestari di Indonesia selama lima tahun kebelakang".

Pertama, Luhut melanjutkan, Pemerintah Indonesia saat ini sedang mengelola lahan-lahan hutan di Indonesia, termasuk penyelesaian masalah perkebunan kelapa sawit di kawasan hutan. Hal itu akan diselesaikan dengan mengacu kepada Instruksi Presiden tentang Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan 2019-2024.

Kedua, pencegahan dan rehabilitasi hutan melalui perbaikan pada kebijakan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. "Pada tahun 2020, kebakaran hutan di Indonesia menurun secara signifikan, turun sampai 82 persen dari tahun sebelumnya," ujar Luhut.

Ketiga adalah kunci dari ekosistem kebijakan yang dibuat adalah verifikasi. "Saat ini Pemerintah telah membuat sistem yang terintegrasi,Sistem Verifikasi Legalitas Kayu, untuk memastikan bahwa Indonesia melakukan pengelolaan hutan yang efektif".

Keempat adalah membuat ruang untuk partisipasi masyarakat. Salah satunya adalah pembuatan program untuk mengamankan hutan sekaligus menyediakan 12.7 Juta Ha hutan sampai 2024 kepada masyarakat lokal.

"Keempat elemen kebijakan ini secara signifikan telah menurunkan laju deforestasi ke level terendah dalam 20 tahun terakhir. Pada tahun 2020, deforestasi sekitar 115 ribu ha atau turun 75 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Luhut.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 20 April 2024

  • 19 April 2024

  • 18 April 2024

  • 17 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan