maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Google

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin


Kementerian Agama

Revitalisasi KUA, Penghulu Tak Hanya Nikahkan Pengantin

Peningkatan kompetensi ini harus dilakukan secara terus-menerus,” katanya.

arsip tempo : 171351486292.

Ilustrasi buku nikah. tempo : 171351486292.

Bogor, Bimas Islam --- Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, dalam program revitalisasi KUA yang tengah berlangsung, penghulu tidak lagi hanya menikahkan pasangan pengantin saja. Untuk menunjang hal itu, penghulu perlu ditingkatkan kapasitas kompetensinya.

“Melalui revitalisasi KUA, penghulu punya banyak pekerjaan dan tugas, tidak hanya menikahkan pasangan pengantin saja, tetapi juga pada layanan-layanan lainnya di KUA,” ujar Dirjen di Bogor, Senin, 6 Desember 2021.

Dirjen mengatakan, meski saat ini sudah banyak penghulu yang memiliki kompetensi mumpuni, tapi penghulu tetap perlu meningkatkan lagi kapasitas kompetensinya. Tidak boleh mereka berhenti belajar.

“Untuk menjadi penghulu yang berkompeten itu perlu waktu. Peningkatan kompetensi ini harus dilakukan secara terus-menerus,” katanya.

Menurut Dirjen, ada dua hal yang perlu dilakukan seorang penghulu. Pertama, mempelajari literatur, memperluas wawasan sebagai seorang penghulu. Kedua, membaca dinamika keagamaan sosial, membaca realitas di lapangan.

“Semua ini harus ada indikator-indikatornya. Harus ada tolok ukurnya dan itu juga menjadi ukuran kita, termasuk dalam meningkatkan karir mereka nantinya,” kata pria yang juga Guru Besar UIN Alauddin Makassar itu.

Meski demikian, Dirjen meminta Direktorat terkait untuk memperhatikan kebutuhan penghulu. Sebab, menurutnya penghulu tidak boleh dibiarkan meningkatkan kompetensi pelayanan tanpa pembekalan yang memadai.

“Itu seperti kita meminta mereka perang tapi kita tidak menyiapkan senjatanya, tidak menyiapkan alat-alatnya. Maka, harus disiapkan bersama-sama. Ini tugas Anda, maka kemudian kita berikan apa yang mereka butuhkan, kita dukung karir mereka. Bahkan kalau perlu kita tingkatkan kesejahteraan mereka,” kata Dirjen.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 19 April 2024

  • 18 April 2024

  • 17 April 2024

  • 16 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan