AYIC Bangun Kerukunan Pemuda di ASEAN
Kegiatan untuk memperkuat kerukunan antaragama melalui project berbasis komunitas.
JAKARTA – Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olah Raga, Asrorun Ni’am Sholeh, mengatakan ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) bertujuan membangun komitmen melalui perbedaan, termasuk mengembangkan karakter religious di masyarakat serta menumbukan rasa saling pengertian dan menghormati. Meskipun berbeda agama, berbeda bangsa, kita terikat oleh persaudaraan sebagai manusia.
Menurut Ni’am, kegiatan bertema Championing Youth as Agents of Interfaith Harmony ini menjadi platform membangun kapasitas pemuda dan organisasi kepemudaan di ASEAN. Kegiatan ini untuk memperkuat kerukunan antaragama melalui project berbasis komunitas. Selain itu, memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan inisiatif terkait kerukunan agama di lingkungan masing-masing.
Akademisi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang, ini menguraikan bahwa bangsa Indonesia akan merayakan Hari Sumpah Pemuda, esensi persatuan ditunjukkan para pemuda pemudi Indonesia 93 tahun lalu. Negara-negara di ASEAN dan seluruh dunia mengalami tantangan yang sama, yakni pandemi Covid 19.
Dampak pandemi tidak hanya pada kesehatan tetapi juga ekonomi, sosial dan aspek kehidupan yang lainnya. “Bercermin pada kesuksesan pemuda Indonesia di masa lalu, kita semua harus bersatu menghadapi pandemi meskipun berbeda keyakinan, budaya, dan latar belakang,” kata Ni’am.
Dia menambahkan, “meskipun kita bertemu dengan keadaan yang tidak biasa, saya sangat berharap semua peserta pemuda dapat memanfaatkan pertemuan ini sepenuhnya untuk bertukar dan berbagi ide untuk meningkatkan kerja sama lebih lanjut.”
AYIC 2021 diikuti lima peserta dari masing-masing Negara ASEAN, dan 15 peserta Indonesia dari organisasi kepemudaa. Turut memberikan sambutan Menteri Agama mewakili Wakil Presiden Republik Indonesia dalam pembukaan kegiatan yang dilakukan secara hybrid tersebut.