Pendidikan, Investasi Jangka Panjang Kalimantan Tengah

PALANGKA RAYA, 8 OKTOBER 2021—Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan investasi jangka panjang dan kunci keberhasilan pembangunan bangsa. Sementara pendidikan formal adalah wahana  untuk melahirkan generasi yang berdaya saing tinggi dan berakhlak mulia. Sadar akan hal itu, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran melakukan berbagai langkah, kebijakan, dan inovasi untuk membangun infrastruktur pendidikan. 

“Saat ini kita memasuki periode bonus demografi di mana jumlah milenial dan generasi alfa  mencapai 66 persen dari total populasi. Sumber daya manusia yang tidak siap akan tergusur dengan sendirinya,” ucap Sugianto, beberapa waktu lalu.

Ia menuturkan, program kerjanya di sektor pendidikan sejak periode pertama kepemimpinan 2016-2021 berfokus pada lima program, yaitu peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, kualitas pendidikan dan tenaga pendidik, pelayanan pendidikan di daerah terpencil, pendidikan karakter berbasis kearifan lokal, dan penyediaan beasiswa bagi lulusan SMK/SMK ke perguruan tinggi.

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran bercengkrama dengan siswa di salah satu sekolah di Kalimantan Tengah.

Pelaksanaan lima program tersebut membuahkan hasil yang terukur. Dia mengatakan, pada periode 2016 - 2017 jumlah sekolah terakreditasi A dan B di provinsi tersebut baru sebanyak 48,18 persen. Dua tahun berselang, pada periode 2018-2019, jumlah sekolah terakreditasi A dan B meningkat menjadi 76,57 persen.

Peningkatan itu ditopang oleh pembangunan aksesibilitas dan sarana prasarana pendukung pendidikan yang dilakukan pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Ia mengatakan, pemerintah Kalimantan Tengah sejak 2017 telah membangun ruang kelas baru untuk satuan pendidikan SMA sebanyak 236 unit, laboratorium 132 unit, perpustakaan 16 unit, rehabilitasi bangunan 206 unit, dan  toilet beserta sanitasinya 132 unit.

Sementara, untuk sarana pendidikan SMK telah dilaksanakan pembangunan ruang praktik siswa 156 unit, ruang kelas baru 91 unit, laboratorium 32 unit, jamban sekolah 113 unit, pengadaan peralatan praktik sekolah 68 unit, alat kesenian tradisional 17 unit, pembangunan asrama 2 unit, dan unit sekolah baru SMK unggulan 2 unit. “Sedangkan untuk satuan pendidikan SLB ada pembangunan ruang kelas baru dan ruang keterampilan, rehabilitasi kelas, serta pengadaan peralatan pendidikan pendukung.”    

Tidak hanya sarana fisik, Sugianto mencermati pula kekurangan tenaga pendidik. Karena itu, ia  menyebutkan, pemerintah provinsi Kalimantan Tengah telah mengangkat 2.502 guru tidak tetap dan 1.185 pegawai tidak tetap sejak  2018 untuk satuan pendidikan SMA dan SMK di 13 kabupaten dan 1 kota. “Perlu langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik,” ucap Sugianto.

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran bercengkrama dengan siswa di salah satu sekolah di Kalimantan Tengah.

Ia menyebutkan, setiap satuan pendidikan harus menyesuaikan diri dengan penyelenggaraan pendidikan berbasis  teknologi. Dalam dua tahun terakhir, kata dia, pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer sudah terlaksana 100 persen untuk tingkat SMA dan SMK. Begitu pula  penerimaan peserta didik baru sudah dilaksanakan secara daring. Hal ini sebagai upaya menciptakan transparansi penyelenggaran sistem pendidikan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.

“Pemanfaatan teknologi dan informasi dalam penyelenggaraan pendidikan bukan hanya menghasilkan efektifitas dan efesiensi, tapi yang terpenting adalah transparansi penyelenggaraan pendidikan, sehingga masyarakat dapat terlibat memberikan masukan bahkan pengawasan,”  Sugianto mengimbuhkan.

Ia mengakui, menciptakan pembangunan pendidikan yang berkualitas membutuhkan dukungan anggaran yang memadai. Sugianto menegaskan, keterbatasan anggaran maupun dampak pandemi Covid-19 tidak menyurutkan perhatian pemerintah provinsi  terhadap pembangunan dan pengembangan sektor pendidikan.

Sejak 2018, menurut Sugianto, pemerintah provinsi telah mengucurkan bantuan pendidikan sebesar Rp 34 miliar. Bantuan tersebut berupa Bantuan Sosial Fungsi Pendidikan untuk jenjang D3, D4, dan S1; bantuan dana kuliah bagi mahasiswa terdampak Covid-19, sarana mobilitas sekolah di daerah terpencil berupa perahu mesin, serta jaringan air bersih dan sarana penunjang satuan pendidikan.

Semua terobosan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi di bidang pendidikan berbuah manis dengan mengukir banyak prestasi di tingkat nasional maupun internasional. Beberapa penghargaan yang telah diraih antara lain juara nasional simposium kepala sekolah, Special Award kategori Life Science pada International Conference of Young Scientist di Jerman, pemenang I Nasional Guru SMP, dan Gold Award pada World Invention Creativity Olympic di Seoul dengan penelitian mengenai khasiat bajakah tunggal.