maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Google

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin


Kementerian Pertahanan

Makanan Sama Kuatnya dengan Senjata

Pemenuhan hak pangan rakyat menjadi masalah strategis yang menyangkut jatuh bangunnya sebuah negara.

arsip tempo : 171161926335.

Ngobrol@Tempo Cadangan Strategis Pangan Untuk Kekuatan Pertahanan INdonesia, Selasa, 28 September 2021.. tempo : 171161926335.

JAKARTA – Ketahanan pangan dapat menjadi alat pertahanan suatu negara. “Makanan dapat digunakan sebagai senjata yang sama kuat dengan sumber daya pertahanan lainnya,” kata Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan, Letnan Jenderal TNI Ida Bagus Purwalaksana, dalam live streaming diskusi Ngobrol@Tempo bertajuk Cadangan Strategis Pangan untuk Kekuatan Pertahanan Indonesia di channel Youtube Tempodotco, Selasa, 28 September 2021.

Selain Ida Bagus, Guru Besar Institut Pertanian Bogor Iswandi Anas Chaniago, Guru Besar Universitas Jember Achmad Subagio dan pengamat pertahanan dan hubungan internasional Ian Montratama hadir sebagai pembicara dalam acara ini.

Jenderal Ida Bagus menjelaskan hasil pangan dapat menjadi alat pertahanan ketika suatu negara enggan menjual hasil pangannya kepada negara lain. Negara yang menggantungkan kebutuhannya pada hasil pangan tersebut akan mengalami ancaman karena masalah pangan ini.

Kondisi ini juga yang terjadi pada Juni 2020 ketika sejumlah negara membatasi sejumlah ekspor komoditasnya ke negara lain. Bagi negara yang bergantung pada komoditas impor negara lain, hal ini menjadi potensi ancaman yang serius.

Untuk itulah program pengerjaan cadangan logistik strategis tanaman singkong dilakukan oleh Kementerian Pertahanan. “Pemenuhan hak pangan rakyat adalah masalah strategis yang menyangkut jatuh bangunnya sebuah negara,” kata Ida Bagus.

Pengamat pertahanan dan hubungan internasional, Ian Montratama, sepakat dengan Ida Bagus. Menurut Ian, cadangan pangan suatu negara memang dapat menjadi alat perang yang strategis. Di Indonesia, peran pangan di bidang pertahanan ini berkaitan dengan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang dianut oleh TNI.

Ian Montratama, Pengamat Pertahanan dan Hubungan Internasional.

Saat perang gerilya, TNI harus mampu menyebarkan kekuatannya ke wilayah-wilayah yang sulit dideteksi musuh. Di sinilah, kantong-kantong logistik dibutuhkan. Logistik saat perang, kata Ian, bukan hanya berupa senjata dan amunisi, namun juga pangan. “Ketika pasukan kita ada di hutan untuk perang gerilya, kantong-kantong logistik panganlah yang akan mendukung pasukan,” ujarnya.

Guru Besar Universitas Jember, Achmad Subagio, bahkan mencontohkan, kemenangan perang Jenderal Sudirman ditentukan oleh tanaman singkong. “Saat Jenderal Sudirman bergerilya, masyarakat mendistribusikan singkong kepada tentara,” kata dia.

Presiden Joko Widodo menggagas kebijakan food estate, salah satu Program Strategis Nasional 2020-2024 untuk mewujudkan kemandirian pangan. Food estate dipimpin oleh Kementerian Pertanian dan dilaksanakan bersama kementerian-kementerian lain, di antaranya Kementerian Pertahanan. Kementerian Pertahanan mendapat program cadangan logistik strategis singkong dari kebijakan food estate ini.

Namun, di bawah Kementerian Pertahanan, pengembangan pangan sebagai pendukung pertahanan negara dilakukan dalam situasi yang bersifat darurat, seperti bencana alam, wabah berkepanjangan, dan kondisi gawat lainnya. Sementara Kementerian Pertanian menjalankan program ketersediaan pangan dalam kondisi normal.

Saat ini Kementerian Pertahanan RI sedang menargetkan program Cadangan Logistik Strategis tanaman singkong seluas 30 ribu hektare di Kalimantan Tengah. Saat ini pengerjaan program cadangan logistik strategis tanaman singkong masih menunggu izin sebagian besar lahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan alokasi anggaran dari Kementerian Keuangan untuk penanaman dapat berjalan.

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 28 Maret 2024

  • 27 Maret 2024

  • 26 Maret 2024

  • 25 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan