Hari Jadi Pertambangan, Arifin Tasrif: Kontribusi Sektor ESDM Naik 103 Persen

JAKARTA- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif memberikan Penghargaan Subroto 2021 kepada 104 pemangku kepentingan yang berperan aktif membangun sektor energi dan mineral selama satu tahun terakhir. Pemberian penghargaan ini adalah bagian dari peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-76 yang jatuh setiap 28 September.

Penghargaan Subroto 2021 adalah gelaran keempat sejak dilaksanakan pertama kali pada  2017. Penghargaan ini  merupakan kolaborasi antara Kementerian Energi dan United Nations Development Programme. Nama penghargaan tersebut diambil dari nama Menteri Pertambangan dan Energi periode 1978 – 1988, Subroto.  

Dalam pidato sambutan sebelum menyerahkan penghargaan, Menteri Arifin mengungkapkan besarnya kontribusi sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) terhadap pembangunan nasional. "Sektor ESDM memiliki peran yang penting bagi perekonomian nasional dan peningkatan kesejahteraan rakyat," kata dia, Selasa, 28 September 2021.

Kontribusi tersebut ditunjukkan pada tingginya penerimaan negara dari sektor ESDM yang hingga Juli 2021 telah mencapai Rp 141 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi 103 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Adapun investasi di sektor ESDM menembus US$ 12,3 miliar. "Di tengah kondisi pandemi yang mulai terkendali, kinerja sektor ESDM semakin meningkat," ujar Arifin.  

Ia mengimbuhkan, untuk meningkatkan kinerja sektor ESDM pemerintah telah menelurkan beberapa kebijakan strategis.  Dia mencontohkan kebijakan transisi energi menuju energi bersih, ramah lingkungan, dan rendah karbon. "Hampir seluruh negara telah berkomitmen mengatasi perubahan iklim melalui Paris Agreement. Indonesia menargetkan 100 persen pembangkit energi dan baru terbarukan terwujud sebelum 2060."  

Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Guna mendukung pemenuhan target tersebut, ucap Arifin, pemerintah sedang memfinalisasi regulasi mengenai harga jual energi baru dan terbarukan, mengimplementasikan peraturan menteri energi mengenai pembangkit listrik tenaga surya atap, serta melaksanakan pengeboran sumber panas bumi menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara demi mengurangi risiko investasi.

Pemerintah juga mendorong peran generasi muda untuk memperluas pemakaian sumber energi baru dan terbarukan, antara lain melalui Program Patriot Energi dan Gerakan Insiatif Listrik Tenaga Surya. "Kami berharap para pelaku usaha energi semakin aktif mendukung transisi energi menuju net zero emission. Transisi energi harus menjadi komitmen bersama," Arifin menyebutkan.

Selanjutnya, di bidang minyak dan gas bumi, kontrak bagi hasil migas kini dibuat lebih fleksibel dengan dua pilihan skema: gross split atau cost recovery. Menurut Menteri, untuk  menarik investasi hulu migas pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif, seperti yang telah diberikan untuk Blok Mahakam pada tiga bulan lalu.

"Pada Agustus 2021 Blok Migas Rokan, salah satu blok migas terbesar Indonesia,  secara resmi dikelola oleh Negara melalui Pertamina," ujarnya. Tak hanya itu, pemerintah menjalankan pula program yang bersentuhan langsung dengan rakyat. Di antaranya adalah Program BBM Satu Harga yang ditargetkan menjangkau 580 titik pada 2024.

Di bidang mineral dan batu bara, dia menambahkan, Kementerian Energi telah mengeluarkan kebijakan yang menjamin pasokan batu bara untuk menjaga ketahanan energi domestik, khususnya pembangkit listrik. "Sedangkan kebijakan pemanfaatan mineral diarahkan untuk peningkatan nilai tambah, utamanya nikel sebagai material pendukung produksi baterai kendaraan listrik," kata dia.

Mengenai rasio elektrifikasi, Menteri Energi menyatakan, hingga hari ini sebanyak 99,4 persen rumah tangga telah menikmati listrik. Pemerintah menargetkan pada tahun depan seluruh rumah tangga sudah teraliri listrik. “Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, migas, serta pengolahan dan pemurnian mineral dan batu bara terus dipercepat untuk mencapai ketahanan energi,” Arifin mengungkapkan.