maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Google

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin


Ditjen EBTKE

Patriot Energi Pengawal PLTS Desa

Patriot Energi akan membantu masyarakat supaya mampu mengelola sumber energi yang tersedia secara mandiri.

arsip tempo : 171351812571.

Pelantikan Patriot Energi ACCESS secara virtual pada Jumat, 24 September 2021. . tempo : 171351812571.

JAKARTA – Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan,  dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dadan Kusdiana, melantik  23 orang Patriot Energi ACCESS secara virtual pada Jumat, 24 September 2021. Mereka  akan bertugas sebagai fasilitator masyarakat di desa-desa yang menjadi  lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpusat ACCESS.

ACCESS atau Accelerating Clean Energy to Reduce Inequality adalah proyek bersama antara United Nations Development Programme (UNDP), Kementerian Energi,  dan Korea International Cooperation Agency untuk membangun 23 PLTS komunal dengan  total kapasitas  1,2 megawatt di 23 desa di Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Tengah.

Dadan mengungkapkan, Patriot Energi akan membantu masyarakat supaya mampu mengelola sumber energi yang tersedia secara mandiri.  Patriot Energi pun diharapkan mengidentifikasi potensi energi setempat yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dengan biaya murah dan manajemen yang sederhana, sehingga penduduk  di daerah terpencil dapat mengupayakan energinya sendiri.

“Para Patriot Energi  diharapkan dapat menjadi pemantik perubahan bagi 0,8 persen saudara-saudara kita yang belum menikmati listrik,” ucap Dadan. Ia menjelaskan, hingga saat ini masih ada 433 desa yang belum menikmati aliran listrik  dan 3.100 desa yang menggunakan listrik dari  tenaga surya hemat energi.

Dadan berujar, Patriot Energi  yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 7 orang perempuan dipilih  dari 140 orang peserta seleksi terbuka. Patriot Energi  seluruhnya merupakan sarjana dari berbagai latar belakang ilmu,  dan akan bertugas mendampingi masyarakat  selama 18 bulan untuk mengembangkan layanan listrik yang bersumber dari tenaga surya.

Menurut Dadan, Patriot Energi memiliki pengalaman kerja lebih dari tiga tahun, bahkan ada yang lebih dari sepuluh tahun, dalam pendampingan masyarakat. Tugas Patriot Energi  adalah mendampingi masyarakat selama pembangunan PLTS, membantu serah terima aset PLTS dari Kementerian Energi  ke pemerintah desa, memfasilitasi pemilihan, pelatihan, dan sertifikasi operator lokal, membentuk unit pengelola listrik desa, serta memetakan potensi ekonomi desa.

Pelaksana tugas harian Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, Hendra Iswahyudi menambahkan,  Patriot Energi telah mengikuti pelatihan daring pada 6 - 14 September 2021 dan pelatihan  luring pada 20-24 September 2021, dengan materi kode etik pemberdayaan, pendekatan gender dan inklusi sosial, pendekatan partisipatif, serta pengenalan PLTS dan infrastruktur solar photovoltaic.

Selain itu, ada pula materi mengenai pengoperasian dan pengelolaan PLTS komunal, pembentukan badan usaha milik desa dan unit pengelola listrik desa, serta pendampingan teknis identifikasi ekonomi desa serta penyusunan analisis keberlanjutan.

Sophie Kemkhadze, Deputy Resident Representative UNDP Indonesia menyebutkan, proyek ACCESS merupakan salah satu pendekatan yang paling ambisius dalam pengembangan energi bersih. Alasannya, kata dia, ialah karena bantuan yang diberikan tidak hanya berupa infrastruktur pembangkit listrik, namun disertai pelatihan dan sertifikasi untuk warga setempat sebagai operator serta pengembangan lembaga pengelola layanan listrik lokal. 

Ia mengimbuhkan,  peran Patriot Energi sangat penting karena bekerja  mendampingi dan membantu masyarakat setempat selama proses persiapan dan pelaksanaan pembangunan PLTS, termasuk  mendokumentasikan seluruh kegiatan sebagai bahan pembelajaran bagi pengembangan kegiatan serupa.  Proyek ACCESS ditargetkan menghasilkan akses listrik untuk sekitar 20 ribu warga Indonesia dan Timor Leste, serta  akses air untuk 3.500 penduduk di Timor Leste,  dengan minimal 30 persen perempuan akan menjadi penerima manfaat langsung.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 19 April 2024

  • 18 April 2024

  • 17 April 2024

  • 16 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan