Dapat Mandat Baru di RESD Project, PPSDM KEBTKE Siap Sukseskan Kerjasama Dengan Swiss
Jakarta - Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) Laode Sulaeman mendapat mandat baru sebagai Head of Project Implementation Unit pada Renewable Energy Skills Development (RESD) Project. Ia pun berkomitmen akan menyukseskan kerja sama antara Indonesia dengan Swiss melalui program asistensi teknis ini.
“Dengan harapan bahwa asistensi teknis ini mampu menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dalam lingkup perencanaan, pembangunan dan pemasangan, inspeksi dan commissioning, hingga pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik yang dikhususkan pada PLTS, hybrid PLTS-PLTD dan PLT Hidro,” kata Laode dalam sambutan DACUM Workshop RESD Project on Solar, Solar Hybrid dan Hydro Kamis, 8 Juli 2021.
Dia menyampaikan bahwa penyelenggaraan lokakarya pengembangan kurikulum ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan pada proyek pengembangan keterampilan energi terbarukan.
Adapun kerja sama antara Pemerintah Swiss melalui State Secretariat of Economic Affairs (SECO) dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM KESDM) tentang pelaksanaan program asistensi teknis RESD telah ditandatangani pada tanggal 02 Desember 2020.
Tujuan utama dari program ini adalah menciptakan tenaga kerja yang kompeten di bidang perencanaan, desain, pembangunan dan pemasangan, inspeksi dan commissioning, pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik tenaga surya, hybrid surya diesel dan air.
Upaya dalam mencapai tujuan tersebut dengan menciptakan program diploma 4 (D4) di lima politeknik di Indonesia. Kemudian meluncurkan program kursus energi terbarukan secara modular pada lima lembaga pelatihan non-formal, serta pertukaran informasi dan komunikasi.
Laode menegaskan, bahwa dalam rangka pengembangan kompetensi tenaga kerja sesuai lingkup tersebut perlu dilaksanakan lokakarya. Hal ini guna menyusun kurikulum pelatihan modular yang sesuai dengan kebutuhan dari entitas pelaku pasar, dengan mencari masukan dari para peserta yang terkait dengan okupansi kerja, uraian tugas dan unit kompetensi operator.
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini, kata dia, tersusunnya DACUM Chart yang memuat rincian tugas dan pekerjaan dari operator pembangkit listrik energi terbarukan dan hasil survei berupa skala prioritas, kesulitan, faktor kritis, frekuensi tugas, dan pekerjaan dari jabatan operator pembangkit. Laode berharap, dengan kegiatan ini dapat berhasil, dan memiliki keluaran kebermanfaatan yang berkelanjutan, serta mendapatkan manfaat yang optimal terhadap tujuan utamanya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para panelis, pengamat, dan fasilitator atas kesediaannya untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan Online DACUM workshop yang diselenggarakan pada tanggal 8-9 Juli 2021 untuk topik DA’CUM PLTS dan Hybrid PLTS-PLTD serta tanggal 13-14 Juli untuk topik PLT Hydro, tutur Laode.
Sebagai lembaga pemerintah yang memberikan layanan kepada masyarakat, saat ini telah memiliki predikat sebagai wilayah bebas korupsi atau WBK. Selain itu LSK PPSDM KEBTKE juga telah mendapatkan nilai kinerja dengan predikat emas yang diberikan oleh Instansi pembina Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.