maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Google

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin


Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia

Kenaikan Tarif Daftar Listrik Berpotensi Menambah Beban Industri

Selama ini, biaya listrik bagi Industri di Indonesia terutama bagi industri makanan dan minuman berkontribusi sekitar 3 persen dari Harga Pokok Produksi.
Logo GAPMMI. tempo : 169584124850_

JAKARTA - Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman mengatakan pihaknya mengapresiasi dan mendukung kebijakan Pemerintah yang membantu industri makanan dan minuman selama ini dengan kebijakan insentif yang telah dikeluarkan selama masa pandemi ini.

Namun, ia meminta, dengan rencana Pemerintah untuk menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) sebesar 20 persen, agar dapat dikaji secara bijaksana.

“Dengan situasi seperti ini, bila benar kebijakan tersebut akan diterapkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), ini akan menjadi pukulan dan beban yang sangat berat bagi industri makanan dan minuman. Selama ini, biaya listrik bagi Industri di Indonesia terutama bagi industri makanan dan minuman berkontribusi sekitar 3 persen dari Harga Pokok Produksi,” kata dia dalam keterangan tertulis, Senin, 29 Juni 2021.

Sebagai industri penyedia kebutuhan sehari-hari masyarakat, Adhi mengatakan, industri makanan dan minuman sangat rentan terhadap situasi yang diakibatkan oleh pandemi dan kebijakan apapun yang akan diambil oleh Pemerintah. Sebab, hal itu dapat berpotensi menambah biaya produksi, akan memberikan tambahan beban yang sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan industri.

Kemudian, secara makro, kata Adhi, kebijakan tersebut sedikit banyak akan berpengaruh pada Product Domestic Bruto (PDB), konsumsi rumah tangga, dan inflasi. Hal tersebut dikarenakan konsumsi rumah tangga merupakan salah satu penggerak utama perekonomian nasional.

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 27 September 2023

  • 26 September 2023

  • 25 September 2023

  • 24 September 2023


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan