Maafkan Kami, Ustad
Ustad, saya harus sampaikan bahwa saya tak paham kronologinya secara pasti. Sudah teramat simpang-siur. Mana fakta dan mana opini tak jelas lagi. Tapi hujatan dan pembelaan datang silih berganti. Penjelasan satu pihak justru menyulut api kemarahan yang semakin besar di pihak lain. Karena menyadari suasana seperti itu, izinkan saya memulai tulisan ini dengan permohonan maaf.
Fakta bahwa ada ribut-ribut, ada penolakan, itu tak terbantahkan. Tak ada
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini