Tak Patah Jakarta Karena Sesar
BANDUNG -- Sudah 20-an tahun Wagiyo bekerja di lingkungan Gedung Arsip Nasional, kawasan Kota, Jakarta Pusat. Dia menjadi salah satu saksi hidup mata air panas di sudut pagar halaman depan gedung itu yang pernah meruap-ruap menebarkan uap panasnya yang putih. "Saya biasa ikut mandi dan cuci pakai air dari sumber itu. Agak asin," kata pria berusia 52 tahun itu berkisah kepada Tempo di atas bekas mata air itu dua hari lalu.
Kini, setelah hampir 10 tah
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini