Joyo Diharjo pernah punya pengalaman pahit dengan disrupsi digital. Empat tahun merintis usaha agen perjalanan, perusahaannya, Mlampah Mirah, digempur perusahaan digital hingga bubar pada 2016. Namun, dari situ Joyo belajar pentingnya sentuhan digital dalam membangun bisnis perjalanan.
Setahun kemudian, ia bertekad bangkit dengan mendirikan perusahaan bernama Travalal. Tak sekadar bermain di sektor pariwista, Joyo masuk ke segmen yang spesifik, yakni pariwisata halal. Intuisi bisnis Joyo belakangan terbukti benar. "Angka pertumbuhan wisata halal 4 persen sudah menyalip wisata reguler yang stagnan 3 persenan," kata Joyo kepada Tempo, Rabu lalu.
Produk sistem manajemen dan informasi software as a service (SaaS) menjadi andalan Travalal. Perangkat lunak ini bisa digunakan dan diintegrasikan ke sistem yang dimiliki mitra. Yang dimaksud mitra ialah biro perjalanan, restoran, dan hotel syariah. Tak cuma menyediakan sistem manajemen dan informasi, Travalal juga menyediakan marketplace.
Travalal berfokus di segmen business to business. Untuk segmen umrah, misalnya, jemaah banyak datang karena informasi mulut ke mulut di lingkaran keluarga, tempat tinggal, dan pekerjaan. "Dari skema bisnis ini, omzet secara otomatis naik karena saling terintegrasi," ujar Joyo.
Sistem yang diperjualkan secara resmi sejak pertengahan tahun lalu ini sudah digunakan lebih dari 90 biro perjalanan umrah. Tak kurang 900 paket umrah dan wisata halal sudah tersedia di marketplace Travalal. Hingga saat ini, jumlah pengunjung yang mampir ke situs Travalal sudah di angka ribuan.
Kepala Teknologi Travalal Muhammad Irfan mengatakan SaaS bisa membantu biro perjalanan rekanan semakin efisien. Sebab, kata dia, sistem tersebut memiliki fitur pencatatan transaksi, akuntansi, dan kurasi agenda. "Kebanyakan para agen resmi ini ternyata masih manual sekali. Catat masih pakai program Excel bahkan ditulis di buku besar," kata Irfan.
Travalal mematok biaya langganan kepada mitra Rp 300 ribu hingga Rp 2 juta. Dia mengklaim sentuhan digital yang diberikan Travalal bisa membuat biro perjalanan makin efisien. "Minat biro umrah untuk go digital sebenarnya kuat, tapi selama ini mereka bingung mau ke mana," kata Irfan.
Saat ini, tak kurang dari 979 agen umrah resmi yang beroperasi menjadi ceruk pasar Travalal. Sistem SaaS Travalal juga bakal menyediakan layanan kustomisasi berbagai layanan pariwisata yang bisa digunakan para mitra untuk memperbanyak produk wisatanya. ANDI IBNU
Agar Biro Umrah Go Digital