Arizona -- Pada 29-30 Januari 2008, Bumi kedatangan tamu. Sebuah asteroid akan melintas amat dekat dengan Bumi, sehingga sempat membuat orang khawatir benda angkasa itu menabrak Bumi. Namun, ilmuwan Badan Antariksa Amerika (NASA) meyakinkan bahwa dunia belum kiamat karena asteroid tersebut tidak akan menabrak Bumi.
Asteroid yang dinamai TU24 ini adalah asteroid terdekat yang pernah melintasi Bumi setelah 1985. Jaraknya hanya 537.500 kilometer dari Bumi atau satu setengah kali jarak Bumi ke bulan. Mereka yang tinggal di belahan bumi utara mungkin akan dapat menyaksikan asteroid yang melintas sekitar pukul 17.30 WIB ini.
Lintasan yang terlampau dekat itu memang lumayan merisaukan. Para ilmuwan NASA memperkirakan, jika terjadi tabrakan, bencana besar tak terelakkan. Mereka menghitung TU24 tidak akan hancur atau terbakar oleh lapisan atmosfer, tapi dengan santai langsung menghunjam permukaan Bumi. "Dengan ukuran yang diperkirakan 150 sampai 610 meter, asteroid yang satu ini akan menerobos perisai atmosfer Bumi dengan mudah," kata Donald Yeomans, manajer program NASA untuk pengawasan benda langit yang melintas dekat bumi.
Dengan kecepatan 9,6 kilometer per detik, hunjaman TU24 ke permukaan Bumi akan mengeluarkan energi sebesar 1.500 megaton TNT, atau sekitar 100 kali lebih hebat dari ledakan bom atom di Hiroshima. Ledakan sebesar itu bisa terdengar dari jarak 500 kilometer.
Walaupun tidak akan membinasakan seluruh manusia, "Dampak tidak langsung yang ditimbulkan pasti sangat mengerikan," kata Yeoman. "Tsunami akan terjadi apabila asteroid itu jatuh ke laut, atau musim dingin di seluruh dunia akibat atmosfer yang tertutup debu asteroid yang hancur. Bisa dipastikan sedikit sekali manusia yang bisa selamat."
Asteroid TU24 ini hanya salah satu dari 7.000 obyek antariksa dekat Bumi. NASA lewat program Near Earth Object melakukan pemantauan terhadap ribuan obyek tersebut. Sejauh ini, para ilmuwan telah menemukan 900 obyek berukuran besar dengan diameter lebih dari 1 kilometer, cukup besar untuk menghadirkan kiamat di Bumi. "Walaupun perhitungan saat ini tidak menemukan adanya obyek yang akan menabrak bumi," ujar Yeoman. "Asteroid berikutnya yang melintas di dekat Bumi baru terjadi pada 2027."
Tapi itu bukan berarti Bumi aman. Menurut Mike Nolan, kepala radar astronomi Arecibo Observatory di Puerto Rico, terlalu dini mengatakan Bumi tidak akan terancam asteroid. Sebab, hanya 5 persen bagian langit yang bisa diamati oleh peralatan astronomi modern, 95 persennya belum mampu diamati. "Sesungguhnya kita tidak punya pengetahuan tentang pergerakan mayoritas obyek yang ada ruang angkasa dan mungkin menabrak Bumi," katanya. AMAL IHSAN | BALTIMORE SUN | USA TODAY