maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Google

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin


Nasionalisme Erros Djarot

Denny Sakrie,
Pengamat Musik

Ketika hampir semua anak band Indonesia pada awal era 1970-an berlomba mematut-matutkan diri dengan sederet pemusik rock mancanegara, mulai dari The Rolling Stones, Led Zeppelin, Black Sabbath, hingga Deep Purple, Erros Djarot malah terobsesi ingin membentuk band yang hanya mau memainkan karya sendiri dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Jelas ini perilaku menyimpang saat itu. Tolok ukur pergaulan ketika itu memang cenderung kebarat-baratan. Tapi, toh, Erros berontak, tetap ingin mengedepankan sebuah jati diri dalam berkarya: menulis lagu dalam bahasa Indonesia. Periksalah karya-karya musik Erros Djarot mulai dari era Barong's Band hingga album soundtrack Badai Pasti Berlalu, yang fenomenal itu, niscaya Anda tak menemukan satu lagu pun yang ditulis dalam bahasa Inggris. Sebuah nasionalisme agaknya mulai tertatah dalam kredo berkesenian seorang Erros, bukan hanya lewat medium musik, tapi juga merambah hingga ke dunia sinema.

arsip tempo : 171354495974.

. tempo : 171354495974.

Denny Sakrie,
Pengamat Musik

Ketika hampir semua anak band Indonesia pada awal era 1970-an berlomba mematut-matutkan diri dengan sederet pemusik rock mancanegara, mulai dari The Rolling Stones, Led Zeppelin, Black Sabbath, hingga Deep Purple, Erros Djarot malah terobsesi ingin membentuk band yang hanya mau memainkan karya sendiri dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Jelas ini perilaku menyimpang saat itu. Tolok ukur pergaulan ketika itu memang

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 19 April 2024

  • 18 April 2024

  • 17 April 2024

  • 16 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan